Kemendag dan pengelola pasar ritel koordinasi hidupkan perdagangan "offline"

id Berita hari ini,berita riau terbaru, berita riau antara, Kemendag

Kemendag dan pengelola pasar ritel koordinasi hidupkan perdagangan "offline"

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Isy Karim saat melakukan wawancara khusus dengan LKBN ANTARA di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (31/10/2023). (ANTARA/Setyanka Harviana)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkoordinasi dengan pengelola pasar serta pusat ritel Tanah Air untuk meningkatkan kembali geliat pasar fisik atau offline baik pascapandemi COVID-19 atau setelah penutupan layanan cross border di perniagaan digital.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Isy Karim mengatakan, Kemendag terus melakukan diskusi bersama para pengelola dan pemangku kepentingan untuk mencari solusi, agar konsumen kembali berbelanja di pusat ritel dan juga pedagang kembali membuka kiosnya.

"Kami berkoordinasi dengan pengelola pasar, kalau misalkan Tanah Abang dengan PT Pasar Jaya, kita harapkan mereka bisa melihat kembali pengelolaannya. Dalam arti apakah sewanya terlalu mahal, itu perlu kita lihat kembali, kemudian biaya-biaya lainnya, faktor kenyamanannya dan sebagainya," ujar Isy, di Jakarta, Rabu.

Isy menyampaikan, pusat-pusat perbelanjaan diharapkan dapat mengadakan acara-acara yang bersifat mendatangkan pengunjung, seperti pertunjukan musik, peragaan busana serta bazar.

Menurut Isy, hal tersebut dapat membawa pengunjung dan melihat sekeliling pusat perbelanjaan, apalagi jika ditambah dengan pemberian potongan harga atau diskon.

"Kami sudah menyampaikan ke mereka untuk mengadakan event-event yang sifatnya crowd event, jadi event hari ini ada apa, kemudian pemberian diskon tapi diskonnya itu sifatnya crowd event, tidak diskon yang sepanjang waktu gitu," kata Isy.

Sementara itu, Isy juga mengatakan, konsumen masih memiliki daya beli yang positif. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.

Hal ini dapat dilihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2023 yang berada dalam zona optimis (>100) pada level 121,7, meski lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang berada pada level 125,2.

Pada September 2023, keyakinan konsumen juga disebut tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran meskipun ada penurunan optimisme terutama pada responden dengan pengeluaran Rp2,1 juta-Rp3 juta.

Isy optimistis bahwa daya beli masyarakat akan kembali menggeliat seperti sebelum pandemi COVID-19. Oleh karenanya, Kemendag akan bersinergi dengan beberapa kementerian dan lembaga terkait untuk memulihkan perdagangan, termasuk mengajak para pedagang untuk masuk ke dalam perniagaan digital.

Baca juga: Kemendag jalin kerja sama pangan dengan India untuk antisipasi El Nino

Baca juga: Kemendag dorong produk kerajinan kain Sumsel untuk ekspansi ke pasar global