Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen pemerintah untuk memberantas penimbun beras guna menjaga stabilitas harga pangan di Indonesia.
"Wasit saja tertangkap, apalagi penimbun beras," ujar Erick Thohir saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika melakukan peninjauan operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di PIBC.
Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah sudah memiliki Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk melakukan penegakan hukum terhadap para pihak yang menimbun beras. Penegakan hukum terhadap para penimbun beras bertujuan untuk mengatasi gangguan terhadap stabilitas harga dan pasokan beras.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso alias Buwas mengatakan bahwa selain penimbunan beras, terdapat bentuk penyimpangan lain berupa pemalsuan beras SPHP yang berasal dari impor.
Buwas menjelaskan kerawanan terdapat pada beras impor yang dikemas ulang menggunakan karung-karung beras dalam negeri. Beras-beras tersebut lantas dijual dengan harga premium, sehingga pelaku mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.
"Karena itu (harga berasnya) tidak turun-turun. Karena mereka jualnya begitu,” kata Buwas.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah bersama Satgas Pangan bekerja sama untuk melakukan operasi penegakan atau penertiban. Satgas Pangan akan membeli beras di para penjual secara acak, lalu melakukan pemeriksaan di laboratorium.
"Nah, itu arahnya hukuman pidana," ucapnya.
Adapun pasal-pasal yang dapat menjerat para penimbun maupun pengoplos adalah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan/atau Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Diketahui, stok beras yang dikuasai oleh Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) per 4 Oktober mencapai 1,7 juta ton, dan ditargetkan menjadi 2 juta ton pada November 2023. Sedangkan, untuk stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang sudah mencapai 31.410 ton.
Stok tersebut kurang 4.000 ton dari target yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), yakni 35 ribu ton.
Berdasarkan data dari Food Station, harga rata-rata beras medium di PIBC pada 2 Oktober 2023 sebesar Rp11.185, lebih rendah Rp1.415 dari harga beras pada 14 September 2023 yang mencapai Rp12.600 per kilo.
Baca juga: 31.293 KPM di Meranti terima bantuan beras
Baca juga: Konsumen mengeluhkan harga bahan pokok beras masih melonjak di Serang
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB