Kemenkeu sedang kembangkan sistem pelaporan keuangan satu pintu

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Kemenkeu

Kemenkeu sedang kembangkan sistem pelaporan keuangan satu pintu

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak Nufransa Wira Sakti menyampaikan keynote speech dalam Seminar Dies Natalis FEB UI ke-73 International Tax Policy Dialogue di Jakarta, Selasa (26/9/2023). (ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak.)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sedang mengembangkan sistem pelaporan keuangan satu pintu atau Financial Reporting Single Window (FRSW) dengan menggunakan teknologi extensible business reporting language (XBRL) dalam rangka mempermudah pelaporan wajib pajak.

"Financial Reporting Single Window dalam bentuk ini yang sudah banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar di kelas dunia maupun perusahaan besar yang regional yang mempermudah kita dalam melakukan pelaporan wajib pajak," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak Nufransa Wira Sakti di Jakarta, Selasa.

Dalam Seminar Dies Natalis FEB UI ke-73 International Tax Policy Dialogue, Nufransa menuturkan pembuatan sistem tersebut membutuhkan kolaborasi dan sinergi antara pemangku kepentingan karena biayanya yang mahal, standarisasinya yang belum ada dan perlunya memperkenalkan sistem tersebut tidak hanya kepada perusahaan besar tapi juga perusahaan kecil hingga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Ia berharap melalui seminar tersebut, dapat muncul ide pemikiran terkait tataran ideal dan fungsi optimal yang tidak memberatkan wajib pajak dalam menggunakan sistem pelaporan.

Menurut dia, dengan adanya penyatuan laporan sebagai single source of truth dari yang dilaporkan wajib pajak, itu akan mempermudah bagi semua dalam penggunaan satu laporan keuangan untuk berbagai kepentingan seperti untuk pelaporan pajak, pengajuan kredit ke bank dan informasi ke publik.

"Satu laporan untuk semua kepentingan dan itu tentu kita perlu sosialisasikan ini dan kita cari bagaimana caranya yang termudah sehingga tidak membebankan kepada wajib pajak kepada maupun masyarakat yang akan menjalankannya," tuturnya.

Pihaknya terus meningkatkan pelayanan dan standar operasional prosedur di era digital ini sehingga pelaporan wajib pajak bisa lebih cepat dan meningkatkan kepatutan wajib pajak. Pada gilirannya, itu akan meningkatkan penerimaan pajak yang akan digunakan untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

"Dengan demikian para investor yang mau masuk ke Indonesia juga bisa mengandalkan laporan keuangan ini sebagai salah satu single source of truth tadi supaya mereka juga tidak bingung antara yang dilaporkan dengan yang dipublish itu berbeda," tuturnya.

Extensible Bisnis Reporting Language (XBRL) merupakan bahasa berbasis XML yang menyediakan solusi yang efektif untuk persiapan, presentasi dan pertukaran standar pelaporan keuangan internasional.

Baca juga: Kemenkeu dan 113 pemda bersinergi dalam optimalisasi penerimaan pajak tahap V

Baca juga: Pendapatan negara pada 2022 di Kemenkeu tercapai 114,01 persen dari target