Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat industri hulu migas membutuhkan investasi sekitar 20 miliar dolar AS per tahun.
Investasi itu diperlukan untuk mendukung capaian target produksi sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas menjadi 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
"Target 2030 bisa dicapai dengan syarat kita melakukan aktivitas yang agresif dan investasi yang masif. Kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Kita juga perlu menarik investasi lebih dari 20 miliar dolar AS per tahun," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam sambutannya saat pembukaan International Convention of Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Dwi mengatakan semenjak 2020, daya tarik investasi hulu migas di Indonesia telah meningkat didukung oleh dukungan pemerintah melalui sistem fiskal yang lebih fleksibel dan pendukung lainnya yang menurunkan risiko investasi.
"Namun demikian, beberapa area masih memerlukan perbaikan, yaitu dalam aspek legal dan kontraktual serta penemuan cadangan raksasa (giant discovery)," ucap Dwi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya melalui video conference menegaskan bahwa pemerintah sepenuhnya mendukung inisiatif SKK Migas tersebut.
'Kami bangga menyampaikan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi memiliki visi yang sama dengan SKK Migas dalam mendukung investasi di Indonesia," kata Luhut.
Ia menegaskan sektor migas memiliki peran yang sangat penting dan strategis di semua negara. Energi selalu menjadi motor penggerak bagi investasi dan industri baru yang pada ujungnya akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
"Saya mengundang semua pihak untuk memperkuat kolaborasi, kerja sama, dan inovasi untuk mendukung keberlanjutan investasi di sektor hulu migas Indonesia dalam rangka mencapai target 1 juta BOPD minyak bumi dan 12 BSCFD gas pada 2030," ujar dia.
Ia pun mengatakan pemerintah bersikap terbuka terhadap saran dan masukan untuk memastikan kepentingan bersama.
Sebelumnya,.SKK Migas dan industri hulu migas pada 2020 telah meluncurkan Indonesian Oil and Gas 4.0 (IOG 4.0) yang merupakan rencana strategis untuk mencapai target 2030.
Untuk memastikan progres kegiatan yang dilakukan dan mendorong percepatan kegiatan, sejak 2020, SKK Migas menggelar acara tahunan ICIUOG.
Kegiatan tersebut juga merupakan puncak kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk membahas pencapaian dan penyempurnaan rencana strategis tersebut.
Baca juga: SKK Migas harap Proyek Gas Bronang bisa bantu tingkatkan produksi gas nasional
Baca juga: SKK Migas berhasil manambah cadangan migas 495 MMBOE hingga Juli 2023