Beijing (ANTARA) - Sejumlah lembaga asuransi di Beijing telah menerima 27.400 klaim terkait bencana yang disebabkan oleh hujan, dengan 42 persen di antaranya telah diselesaikan atau diberi kompensasi di muka.
Administrasi Regulasi Keuangan Nasional China cabang Beijing, Kamis (10/8), mencatat total kompensasi yang diberikan mencapai 380 juta yuan atau sekitar 53 juta dolar AS.
Sekitar separuh dari jumlah klaim dan total kompensasi tercatat di Fangshan dan Mentougou, distrik-distrik yang terdampak paling parah oleh hujan.
Hingga Kamis pukul 10.00 waktu setempat, sekitar 17.000 kendaraan telah melaporkan klaim yang berkaitan dengan bencana yang dipicu hujan; sedangkan 65 persen di antaranya telah diselesaikan atau mendapat kompensasi di muka.
Perkiraan kerugian di sektor asuransi pertanian kota itu melampaui 32 juta yuan, sementara jumlah kompensasi atau ganti rugi yang dibayarkan di muka adalah 21 juta yuan atau mencakup 64 persen dari total kerugian di sektor ini.
Pada 29 Juli hingga 2 Agustus, Beijing diguyur hujan lebat yang dipicu oleh Topan Doksuri. Hal itu mengakibatkan 33 orang tewas dan 18 lainnya hilang. Peristiwa itu merupakan curah hujan tertinggi di Beijing sejak pencatatan dimulai 140 tahun lalu.
Baca juga: BMKG prakirakan sejumlah wilayah berpotensi alami karhutla hingga hujan lebat
Baca juga: BMKG prakirakan peluang hujan mengguyur di sejumlah kota besar
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB