Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik lebih dari satu persen di awal sesi perdagangan Asia pada Rabu pagi mendekati level tertinggi sejak April, setelah data industri menunjukkan penurunan yang jauh lebih curam dari perkiraan pekan lalu dalam persediaan minyak mentah di AS, konsumen bahan bakar terbesar di dunia.
Minyak mentah berjangka Brent untuk Oktober terangkat 92 sen atau 1,1 persen, menjadi diperdagangkan di 85,83 dolar AS per barel pada pukul 00.01 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 84 sen atau 1,03 persen, menjadi diperdagangkan di 82,21 dolar AS per barel.
Kedua harga acuan minyak ditutup lebih rendah pada Selasa (1/8/2023), mematahkan kenaikan beruntun tiga hari.
Persediaan minyak AS turun 15,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 28 Juli, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API), dibandingkan dengan perkiraan para analis untuk penurunan 1,37 juta barel.
Jika angka pemerintah AS, yang akan dirilis pada Rabu, sesuai dengan angka penarikan industri, itu akan menandai penurunan terbesar dalam persediaan minyak mentah AS menurut catatan sejak tahun 1982.
Persediaan minyak juga mulai turun di beberapa wilayah lain karena permintaan melebihi pasokan, yang dibatasi oleh pengurangan produksi yang dalam dari Arab Saudi, pemimpin de facto Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang telah memberikan dukungan harga.
Para analis memperkirakan Arab Saudi akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 1 juta barel per hari satu bulan lagi untuk memasukkan September dalam pertemuan pada Jumat (4/8/2023).
Produksi minyak OPEC turun pada Juli karena pemotongan sukarela Arab Saudi serta pemadaman yang membatasi pasokan Nigeria, sebuah survei Reuters menemukan pada Senin (31/7/2023).
Di sisi permintaan, persediaan bensin turun sekitar 1,7 juta barel, menurut data API, dibandingkan dengan perkiraan penurunan 1,3 juta barel. Persediaan sulingan turun sekitar 510.000 barel, dibandingkan dengan perkiraan para analis untuk peningkatan 112.000 barel.
Dengan harga minyak diperkirakan akan terus meningkat karena pengurangan produksi, pemerintahan Biden telah menarik tawaran untuk membeli 6 juta barel minyak untuk Cadangan Minyak Strategis AS, kata juru bicara Departemen Energi pada Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Harga minyak di dekat tertinggi 3-bulan di awal perdagangan Asia karena pasokan ketat
Baca juga: Harga minyak turun di Asia, tapi di berada jalur kenaikan bulanan terbesar
Berita Lainnya
136 desa di Bengkalis implementasikan Siskeudes-Link melalui CMS BRK Syariah
03 May 2024 17:03 WIB
Pond's gandeng 3 wanita berprestasi untuk kenalkan produk terbarunya
03 May 2024 16:55 WIB
Perang 9 bulan bisa hapus 44 tahun laju pembangunan manusia di Jalur Gaza
03 May 2024 16:39 WIB
Nilai tukar rupiah menguat karena dolar AS lanjut melemah setelah pertemuan FOMC
03 May 2024 16:25 WIB
Flek hitam akibat matahari bisa dicegah dengan menggunakan produk pencerah kulit
03 May 2024 16:21 WIB
Penerbangan dari Bandara Internasional Kertajati ke Singapura dibuka September 2024
03 May 2024 15:52 WIB
Panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental
03 May 2024 15:39 WIB
Menperin Agus Gumiwang pastikan investasi Apple di RI tetap berjalan
03 May 2024 15:16 WIB