Kapal asal Tanjung Balai Asahan angkut hasil pertanian tujuan Malaysia karam

id Kapal karam

Kapal asal Tanjung Balai Asahan angkut hasil pertanian tujuan Malaysia karam

Tim SAR saat akan melakukan pencarian terhadap Kapal Lintang Timur Selatan yang karam di Selat Malaka. (ANTARA/HO-Basrnas)

Pekanbaru (ANTARA) - Kapal motor (KM) Lintang Timur Samudera karam dan hampir tenggelam di perairan internasional One Fathom Bank, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), Selat Malaka, Senin sekitar pukul 07.30 WIB.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pekanbaru Budi Cahyadi menyebutkan kapal tersebut diketahui mengangkut hasil pertanian seperti pisang dan kelapa, dengan tujuan Malaysia.

"Kapal karam lantaran mengalami kebocoran akibat terhempas gelombang yang cukup besar," sebutnya melalui pesan.

Kapal tersebut diketahui berangkat dari Tanjung Balai Asahan membawa hasil pertanian dan hendak menuju Malaysia. Ada 11 anak buah kapal (ABK) yang turut dalam perjalanan itu.

Usai mendapatkan laporan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Kantor SAR Medan, MRCC Putra Jaya Malaysia dan VTS Dumai untuk melakukan pemapelan pada kapal-kapal yang melintas.

"Kabarnya 11 ABK tersebut masih di dalam kapal. Lambung kapal bocor akibat hempasan gelombang namun masih bisa bertahan kurang lebih 4 jam," tambahnya.

Usai kejadian tersebut dilaporkan, nahkoda hanya bisa berhubungan melalui radio, sehingga tim SAR tidak tau persis keadaan di lokasi. Namun 11 ABK tersebut masih menunggu evakuasi.

"Kita juga menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas apabila mengetahui dan bertemu dengan kapal tersebut, agar dapat membantu evakuasi dan menginformasikan ke Tim SAR gabungan," pungkasnya.

Berikut daftar 11 ABK KM Lintang Timur Samudera yang saat ini dalam pencarian:

1. Rinaldi Taufiq (40).

2. Candra Gunawan (37)

3. Chairul Azhar Lubis (50)

4. John Harmaini (61)

5. Hermansyah Sitorus (41)

6. Ibrahim Dalimunte (44)

7. Muhmmad Fiqli Suamri (23)

8. Ibrahim Sitompul (41)

9. Amrun (45)

10. Syafrizal (37)

11. Harun (44)