Menpora Dito Ariotedjo sebut Wasphim atur penggunaan dana yang terlapor secara elektronik

id Berita hari ini,berita riau terbaru,berita riau antara,Menpora

Menpora Dito Ariotedjo sebut Wasphim atur penggunaan dana yang terlapor secara elektronik

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo (kiri) bersama dengan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan (kanan) dalam konferensi pers yang berlangsung di media center gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Selasa (25/7/2023) (ANTARA/FAJAR SATRIYO)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyebut aplikasi Wasphim digunakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengatur penggunaan dana dan pelaporannya dilakukan secara elektronik.

"Jadi penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan secara elektronik dari cabang olahraga (cabor) ke Kemenpora. Aplikasi Wasphim mengatur penggunaan dana dari awal pengajuan proposalnya itu (dianggarkan) 70 persen dan sisanya (dianggarkan) sebesar 30 persen setelah pertanggungjawabannya terlapor secara elektronik. Ini ditujukan agar pengajuannya sesuai dan pelaporannya sesuai. Jadi semua yang membaca mesin sehingga tidak ada lagi ruang-ruang negosiasi," kata Menpora Dito Ariotedjo kepada pewarta usai pertemuan dengan KPK di Jakarta, Selasa.

Kemenpora menyempurnakan aplikasi Wasphim untuk transparansi anggaran dan memudahkan pihak ketiga atau federasi untuk mengajukan anggaran.

Nantinya aplikasi tersebut akan memproses dan memverifikasi proposal anggaran secara elektronik, baik proposal yang diajukan oleh federasi cabang olahraga maupun anggaran-anggaran yang diajukan untuk penyelenggaraan kegiatan berskala nasional dan internasional.

Aplikasi Wasphim berbeda dengan E-Katalog. Wasphim merupakan aplikasi untuk pengajuan proposal anggaran dan proposal akan diverifikasi secara digital tanpa melibatkan pihak-pihak tertentu.

Sementara E-Katalog digunakan untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Sementara itu, Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengatakan KPK siap memberikan pendampingan sistem terkait penyaluran anggaran yang bersifat hibah ke cabang olahraga dan organisasi pemuda.

Dari hasil pertemuan tersebut, Pahala Nainggolan mengatakan bahwa KPK merekomendasikan Kemenpora untuk membuat aplikasi yang transparan dan dapat diakses oleh masyarakat.

"Oleh karena itu, rekomendasi kami (KPK) cuma satu, buat aplikasi yang bisa diakses masyarakat. Publik bisa melihat proposal dari mana saja, berapa jumlahnya, kriterianya apa saja yang diperbolehkan dalam proposal, yang disetujui berapa, dan pertanggungjawabannya seperti apa, sesederhana itu," ungkap Pahala Nainggolan.

Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo ungkap penjualan tiket FIBA World Cup capai 13 milliar Rupiah

Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo sebut olahraga senam perlu didukung, apalagi sudah masuk kurikulum