Jakarta (ANTARA) - Petenis nomor satu dunia Carlos Alcaraz yakin bisa mengalahkan Novak Djokovic dan menegaskan bahwa "tidak ada waktu untuk takut" di final Wimbledon, Minggu.
"Saya yakin bisa mengalahkannya di sini. Semua orang tahu dia legenda. Dia sangat sulit. Saya akan berjuang. Saya akan percaya pada diri saya sendiri," kata Alcaraz, yang ingin menambah gelar Wimbledon pertamanya untuk kemenangannya di US Open tahun lalu, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
Petenis berusia 20 tahun itu menjadi pemain termuda yang mencapai final Wimbledon, setelah sesama petenis Spanyol Rafael Nadal pada 2006, saat ia menyingkirkan Daniil Medvedev 6-3, 6-3, 6-3, Jumat.
Djokovic mengalahkan Jannik Sinner 6-3, 6-4, 7-6 (7/4) di semifinal lainnya untuk mencapai perebutan gelar Wimbledon menuju mahkota kedelapan yang menyamai rekor saat ini dan gelar ke-24 Grand Slam.
Sukses mengalahkan unggulan kedelapan asal Italia itu memberi petenis Serbia tersebut kemenangan pertandingan ke-34 berturut-turut di Wimbledon, sekaligus mempertahankan rekornya yang tidak pernah kalah di Centre Court sejak 2013.
Djokovic mengalahkan Alcaraz di semifinal French Open, Juni. Petenis muda itu mengalami kram yang disebabkan oleh stres dan tegang saat menghadapi lawannya yang berusia 36 tahun itu.
"Saya melihat dia tidak terkalahkan di sini, di Centre Court sejak 2013, jadi ini akan menjadi tantangan. Tapi saya siap untuk ini," Alcaraz menegaskan.
Djokovic akan bermain dalam final Grand Slam ke-35, sementara Alcaraz akan berada di final keduanya.
"Melawan Novak akan menjadi spesial. Tidak ada waktu untuk takut, tidak ada waktu untuk lelah," ujar Alcaraz.
Alcaraz hanya memenangi tujuh pertandingan ketika dia menderita kekalahan straight set dari Medvedev di Wimbledon dua tahun lalu.
Saat itu, dia hanya berperingkat 75 dunia, sementara Medvedev berada di peringkat dua dunia.
Pada semifinal, Alcaraz mendominasi hingga mampu mengonversi break point untuk memimpin 5-3.
Satu-satunya break point Medvedev digagalkan pada gim kedua set kedua, dan juara US Open Alcaraz bangkit lagi pada set ketiga untuk memimpin dengan meyakinkan.
Alcaraz melakukan break untuk memimpin 2-0 pada set ketiga sebelum empat break berturut-turut.
Petenis Spanyol itu memantapkan dirinya, maju ke final Wimbledon pertamanya dengan pukulan forehand yang spektakuler.
"Sangat sulit untuk menutup pertandingan, Anda harus benar-benar fokus melawan Daniil, dia berjuang hingga saat-saat terakhir," ujar Alcaraz.
"Dia petarung, pelari, pemain yang luar biasa. Saya harus menunjukkan yang terbaik di saat-saat sulit dan bermain agresif. Saya harus menjadi diri saya sendiri dan itulah kunci untuk menutup pertandingan itu," pungkasnya.
Baca juga: Ons Jabeur berhasil atasi perlawanan Sabalenka untuk lolos ke final Wimbledon
Baca juga: Aldila Sutjiadi kandas di semifinal ganda campuran Wimbledon 2023
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB