Kampar (ANTARA) - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMK Kabupaten Kampar memberikan pelatihan kewirausahaan angkatan I DAK Non Fisik 2023 dan II bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bangkinang Kota, Senin.
"Ada tiga permasalahan mendasar yang sering kali dihadapi oleh para pelaku usaha sehingga mempengaruhi kelancaran pengelolaan usaha yakni produksi, permodalan dan permasalahan perizinan, namun tak perlu khawatir empat tahun terakhir pemerintah telah melakukan upaya-upaya banyak hal dan mampu mengatasi persoalan tersebut," kata Penjabat Bupati Kampar Muhammad Firdaus saat membuka kegiatan itu.
Dalam rangka meningkatkan perkembangan UMKM maka untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, pengetahuan, wawasan maupun sikap nilai yang benar tentang manajemen usaha khususnya pelaku usaha mikro agar dapat naik kelas.
“Ini merupakan wujud keberpihakan pemerintah terhadap UMK-UMK yang ada di tanah air khususnya UMK di Kabupaten Kampar," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMK terus melakukan berbagai upaya pembinaan dan mendorong pertumbuhan UMK dengan beberapa langkah seperti, pendamping UMK, fasilitas terhadap legalitas UMK dan pembinaan pelatihan dan pendampingan terhadap UMK.
“Pemerintah akan terus hadir dan berkomitmen dalam UMK melalui berbagai kebijakan, bantuan permodalan dan berbagai program kegiatan lain sehingga mencapai UMK naik kelas yang berbasis teknologi dan pemasaran berbasis IT sehingga menciptakan iklim dan kondisi usaha menguntungkan pelaku UMK di Kabupaten Kampar ini," ungkapnya.
Pj Bupati juga memaparkan data merupakan berdasarkan data tahun 2022 jumlah UMK yang tersebar di tiap kecamatan sebanyak 18.580 Unit yang terbagi dalam kategori Usaha Mikro sebanyak 13.562 dan Usaha Kecil 5.018 Unit yang meliputi usaha bidang kuliner, fashion, dagang, jasa, otomotif dan agrobisnis dan industri.
“Peluang Usaha Mikro kecil berperan dalam perekonomian Nasional dan Internasional terbuka lebar asal pelaku UMK dapat berbenah diri menjadi salah satu pelaku yang Kompetitif, dengan menyeimbangkan pengelolaan usaha berbasis Informatika dan Teknologi.”ungkapnya.”
Ia juga mengatakan, Kondisi UMK Kabupaten Kampar menunjukkan fakta yang ada bahwa kendala utama yang dihadapi pihak UMK salah satunya adalah kemampuan atau kompetensi manejerial dan teknis yang terbatas untuk mengelola dan memproduksi barang yang berdaya saing tinggi.
Berita Lainnya
Manfaatkan potensi daerah, Disdagkop Kampar latih 22 pelaku UMKM
14 November 2024 16:07 WIB
Disdagkop dan UMK Kampar latih pelaku UMKM membatik
29 October 2024 11:35 WIB
Pelaku UMKM di Kampar diajari cara kelola pangan sehat
07 June 2023 20:41 WIB
Zulher : Halal hub solusi terbaik atasi persoalan UMKM Kampar
28 May 2023 18:54 WIB
Produk UMKM Kampar sampai ke mancanegara
01 December 2022 18:07 WIB
Kampar promosi ikan patin dan madu ke Arab Saudi
06 November 2022 12:58 WIB
Kembangkan UMKM Kampar berbasis pasar digital
08 October 2022 18:24 WIB
Menteri Parekraf RI dukung program peningkatan wisata dan UMKM Kampar
21 August 2022 20:28 WIB