Washington (ANTARA) - Bank Dunia siap untuk melakukan bagiannya dalam membangun kembali Ukraina setelah kehancuran invasi Rusia, tetapi lembaga keuangan internasional itu tidak dapat menanggung jumlah yang terlibat sendirian dan negara-negara Eropa Barat harus menyumbang, kata Presiden Bank Dunia David Malpass pada Selasa (11/4/2023).
Malpass, berbicara pada pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, mencatat bahwa Bank Dunia telah memainkan peran besar dalam membangun kembali industri baja Eropa setelah Perang Dunia Kedua dan dapat memainkan peran serupa di Ukraina.
"Tapi ukurannya menakutkan," katanya, mengutip perkiraan baru-baru ini bahwa akan menelan biaya 411 miliar dolar AS untuk membangun kembali ekonomi Ukraina, atau 2,6 kali lipat dari perkiraan produk domestik bruto 2022. Angka tersebut, yang dihitung oleh Bank Dunia, PBB, Komisi Eropa dan Ukraina, naik tajam dari perkiraan 349 miliar dolar AS yang dirilis September lalu.
Total komitmen Bank Dunia pada tahun 2022 berjumlah 75 miliar dolar AS, meningkat 50 persen dari rata-rata.
Uni Eropa memiliki jumlah pendanaan yang besar yang dapat ditanggung, kata Malpass.
"Bank siap untuk memainkan perannya dalam rekonstruksi, tetapi saya perlu menetapkan harapan bagi dunia bahwa jumlah untuk membangun kembali sektor listrik, sektor jalan raya, sektor kereta api jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran neraca keuangan lembaga keuangan internasional,” katanya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan meminta dukungan lanjutan untuk negara yang dilanda perang itu dalam pidato virtual pada Rabu kepada para pejabat tinggi keuangan, diikuti oleh Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan Menteri Keuangan Ukraina Serhiy Marchenko, yang menghadiri pertemuan secara langsung.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Selasa (11/4/2022) mengulangi komitmen Washington untuk mendukung Ukraina selama diperlukan. Dia mengatakan dukungan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa akan membawa Ukraina hingga akhir tahun, tetapi jika perang berlanjut, Washington harus bekerja dengan mitra untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Dia mencatat bahwa platform multi-donor telah dibentuk untuk mengoordinasikan rencana jangka panjang guna rekonstruksi. Washington juga telah mengalokasikan sejumlah uang untuk kebutuhan rekonstruksi jangka pendek, termasuk membangun kembali jaringan listriknya.
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto bertemu PM Luxon bahas perdagangan hingga inovasi
16 November 2024 11:53 WIB
PT PAL dan Kemhan laksanakan proses keel laying kapal Fregat Merah Putih ke-2
16 November 2024 11:35 WIB
Donald Trump pilih Karoline Leavitt sebagai Sekretaris Pers Gedung Putih
16 November 2024 11:25 WIB
Simak LISA BLACKPINK buka Fan Meetup di Jakarta hingga Gaikindo soal PPN 12 persen
16 November 2024 11:16 WIB
SEVENTEEN dikabarkan akan tambah jadwal konser di Indonesia pada Februari 2025
16 November 2024 11:00 WIB
Ketua DPR Puan Maharani sebut judi daring berpotensi buat hak anak terabaikan
16 November 2024 10:38 WIB
Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi pada Sabtu pagi
16 November 2024 10:32 WIB
BMKG ingatkan waspada potensi hujan berpetir pada Sabtu di sejumlah kota besar
16 November 2024 10:16 WIB