Dukung penyelidikan ledakan kilang, GM Pertamina Dumai dinonaktifkan

id Pertamina Dumai,PT KPI Dumai, PERTAMINA RU II

Dukung penyelidikan ledakan kilang, GM Pertamina Dumai dinonaktifkan

Kondisi Area Kompresor Gas pascakejadian ledakan dan kebakaran di PT KPI RU II Dumai yang sekarang sedang dilakukan upaya pemulihan. (ANTARA/HO-PT KPI RU II)

Dumai (ANTARA) - Direksi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Pusat menunjuk Permono Avianto sebagai Pelaksana tugas General Manager KPI RU II Dumai menggantikan Didik Subagyoyang dinonaktifkan sementara dari jabatan untuk kepentingan penyelidikan ledakan kilang minyak terjadi pada Sabtu (1/4) lalu.

Juru Bicara PT KPI Dumai Agustiawandi Dumai, Selasa, mengatakan pergantian sementara pejabat GM ini diputuskan Direksi KPI Pusat agar Didik Bahagia bisa fokus mengikuti proses pemeriksaan yang sedang berjalan di kepolisian dan dinas ketenagakerjaan.

"Agar kita bisa kooperatif dan mendukung penuh proses penyelidikan atas kejadian ledakan kemarin, sehingga Direksi mengangkat sementara pelaksana tugas GM dan kepada Pak Didik lebih fokus apabila dimintai keterangan oleh pihak pihak yang melaksanakan penyelidikan," kata Agustiawan.

Dijelaskannya, untuk mendukung kepentingan pemeriksaan, sejauh ini sejumlah pekerja dan petinggi sudah memenuhi panggilan kepolisian dan Disnaker serta pihak berwenang lain agar secepatnya rampung.

Agustiawan menambahkan terkait kerusakan akibat ledakan di area kilang kemarin diklaim hanya rusak ringan dan beberapa dinding dan kaca bangunan di dalam area kilang mengalami pecah dan retak.

Dipastikan Agus lagi bahwa tidak ada kerusakan pada alat kompresor dalam area kilang, karena ledakan dan dentuman saat itu berasal dari kebocoran pada pipa berisi gas.

"Dampak dari ledakan ini di dalam areal kilang hanya kerusakan ringan karena hanya rusak pada pipa dan ada dinding dan kaca bangunan yang pecah dan retak. Alat kompresor semua dalam kondisi baik," sebut Agustiawan lagi.

Diketahui, terjadi ledakan keras dari dalam kilang minyak Pertamina Dumai pada Sabtu (1/4/23) malam sekitar pukul 22.40 WIB dan menyebabkan kebakaran.

Dari kejadian ini, sedikitnya 500 rumah warga terdekat mengalami rusak ringan dengan kaca pecah dan sebagian plafon roboh, termasuk fasilitas rumah ibadah juga dilaporkan mengalami kerusakan.

Sejauh ini dipastikan tidak ada korban meninggal dunia, namun akibat ledakan pada unit hydro cracker menyebabkan 9 pekerja perusahaan negara ini mengalami luka-luka.