Jakarta (ANTARA) - Peningkatan tingkat ketersediaan hunian kamar hotel atau okupansi lazim terjadi pada hari kedua Lebaran dengan mencermati karakter para pelaku perjalanan mudik yang terbiasa melakukan silaturahmi pada hari pertama dan berwisata pada hari berikutnya.
"Lazimnya memang seperti itu karena karakter traveler mulai melakukan perjalanan wisata pada hari kedua Lebaran bersama keluarga setelah sebelumnya bersilaturahmi pada hari pertama," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada ANTARA, Rabu.
Menurut Maulana sepanjang Ramadhan okupansi hotel masuk pada tingkatan low season setiap tahunnya karena memang umumnya masyarakat mengurangi kegiatan sehingga berbeda dengan aktivitas di luar Ramadhan.
"Apalagi mayoritas perhotelan mengandalkan atau memiliki ketergantungan dari kegiatan domestik seperti rapat, pertemuan, konferensi, dan seterusnya. Sedangkan dari sisi leisure atau perjalanan, orang-orang juga membatasi kegiatan di bulan Ramadhan bila memang tidak terlalu penting," kata dia.
Biasanya, peningkatan ketersediaan hunian kamar mulai terjadi sepekan sebelum libur Lebaran karena banyak pelaku perjalanan yang sudah merencanakan destinasi favorit yang akan mereka kunjungi selama musim libur.
"Lalu berapa hari peningkatan okupansi? Hal ini juga bergantung pada berapa lama Cuti Bersama yang ditetapkan setiap tahun,” kata Maulana.
Sebagai informasi, Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama 3 Menteri telah menetapkan hari libur dan Cuti Bersama selama lima hari yaitu pada 19, 20, 21, 24, dan 25 April 2023.
Mencermati pola libur tersebut, Maulana menilai akan ada potensi kecenderungan para pelaku perjalanan memperpanjang masa liburan mereka tahun ini.
"Menariknya tahun ini Cuti Bersama ditambah dua hari menjelang Lebaran. Kalau di hotel tentu itu tidak akan terlalu berdampak karena pada umumnya okupansi mengalami peningkatan pada hari kedua Lebaran. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan banyak orang yang memperpanjang cuti mereka karena tanggal 1 Mei juga libur," paparnya.
Lebih lanjut Maulana mengatakan pihaknya menargetkan terjadinya peningkatan jumlah pergerakan pemudik melalui perjalanan jalur darat yang akan secara otomatis mencerminkan okupansi tahun ini.
"Harapan kami akan ada pergerakan cukup tinggi pada satu minggu sebelum Lebaran. Tentu kami berharap peningkatan okupansi benar-benar terjadi dalam waktu yang cukup panjang yaitu lebih dari lima hari," katanya.
Baca juga: Empat menu khas kuliner nusantara hadir di hotel bintang lima Jepang
Baca juga: BPS catat tingkat hunian hotel nasional Januari 2023 capai 44,86 persen
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB