Jakarta (ANTARA) - DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengajak seluruh umat beragama di Indonesia dan penganut aliran kepercayaan apa pun agar bersama-sama meneruskan tradisi persaudaraan kebangsaan yang mampu melahirkan kehidupan yang rukun di Tanah Air.
"Kami memperkuat ajakan marilah kita umat beragama dan aliran kepercayaan apa pun untuk bersama-sama melestarikan kenikmatan, meneruskan tradisi persaudaraan kebangsaan ini," ujar Ketua DPP PDIP Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Hamka Haq saat memberikan sambutan dalam simposium nasional bertajuk "Kedamaian Berbangsa Menuju Pemilu 2024 Tanpa Politisasi Agama", di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa.
Ia lalu mengatakan penerusan tradisi kebangsaan itu dapat dilakukan oleh seluruh umat beragama serta penganut kepercayaan apa pun dengan menghayati dan mengamalkan secara benar ajaran agama dan kepercayaan masing-masing.
Menurut Hamka, kenikmatan persaudaraan yang dimiliki bangsa Indonesia itu tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Tanpa kenikmatan persaudaraan itu, ujar dia, beberapa negara terlibat peperangan, baik dalam satu kawasan maupun global.
"Akan tetapi di Indonesia, dengan beragam agama, sekian ratus kepercayaan yang mendiami lebih dari 1.700 pulau, ratusan bahasa dan menganut berbagai budaya, alhamdulillah kita rukun dan damai di negeri Nusantara ini," tutur dia.
Setelah Hamka menyampaikan sambutan, acara simposium nasional yang digelar oleh DPP PDI Perjuangan (PDIP) melalui organisasi sayapnya Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri turut hadir secara virtual. Nantinya, acara tersebut akan dilanjutkan dengan sesi Deklarasi Bersama untuk Kedamaian, Pemilu Berkualitas 2024.
Deklarasi tersebut direncanakan dibacakan oleh sejumlah tokoh agama. Di antaranya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto Bunjamin, dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom.
Berikutnya, Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Siti Hartati Murdaya, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya, dan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) WS Budi Santoso Tanuwibowo.
Kemudian, penutupan simposium nasional itu akan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada sore hari.