Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai Kota Semarang memiliki potensi untuk mengembangkan wisata kesehatan dengan dukungan perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
"Semarang memiliki potensi pengembangan wisata kesehatan, apalagi dekat potensi wisata prioritas, seperti Candi Borobudur. Untuk 'healing' bisa dikembangkan," kata Sandiaga, usai mengisi kuliah umum di Unissula, Semarang, Kamis.
Sebagai salah satu perguruan tinggi di Semarang, kata dia, Unissula memiliki Fakultas Kesehatan yang mumpuni, serta fakultas-fakultas lain yang mendukung pengembangan kesehatan, seperti keperawatan.
"Unissula ini merupakan universitas yang punya kapasitas kemitraan di berbagai bidang, tetapi bidang yang kita soroti adalah wisata kesehatan," katanya.
"Kami melihat bahwa total Rp163 triliun yang dibelanjakan oleh 600 sampai dua juta WNI untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di luar negeri bisa diarahkan dengan dibangun ekosistem dibangun di masing-masing kota," katanya.
Saat ini, kata dia, pemerintah tengah membangun sektor pariwisata kesehatan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur sehingga Pulau Dewata juga menjadi tujuan layanan wisata kesehatan (health tourism).
Pengembangan wisata kesehatan, lanjut Sandiaga, bisa mendorong terbukanya lapangan pekerjaan untuk membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
"Jadi, kami melihat membuka peluang usaha besar 4,4 juta lapangan kerja pada 2024 bisa dicetak dengan kolaborasi Unissula, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya," katanya.
Sejauh ini, Sandiaga optimistis potensi wisata kesehatan sangat besar dan terus bertumbuh, ditandai dengan penerbangan pesawat ke kota-kota di Asia Tenggara yang memberikan layanan medis meningkat secara tajam.
"Oleh karena itu kita harus membangun kemampuan untuk menyediakan layanan kesehatan kelas dunia. Peluang di sini, dengan peningkatan jumlah kelas menengah yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan tidak perlu ke luar negeri, cukup di Semarang saja," pungkasnya.
Seiring dengan itu, Rektor Unissula Prof Dr Gunarto menyebutkan bahwa mahasiswanya baru saja meraih medali emas bidang sosial science pada ajang Internasional Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2023 pada 10-14 Februari lalu.
Mereka adalah Safiradinda Haidar dari prodi S1 Manajemen, Hildan Mulyo Hermawan prodi Teknik Informatika, dan Muhammad Salim Ridha prodi D3 Keperawatan Unissula.
"Dengan aplikasi MO-CA Mental Support of Chronic Disease, mereka mampu bersaing dengan 600 peserta dari seluruh dunia. Sebuah aplikasi untuk memberikan dukungan mental bagi penderita penyakit kronis. Saya bangga dengan anak anak muda yang kreatif ini," pungkasnya.
Baca juga: Sandiaga Uno sebut larangan wisman kendarai motor sewaan penting bagi keamanan lalin
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno ungkap jumlah penonton WSBK 2023 lampaui tahun lalu
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB