Hari jadi Nahdlatul Wathan ke-70 gelar Seminar hadirkan menteri dan tokoh nasional

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,NW

Hari jadi Nahdlatul Wathan ke-70 gelar Seminar hadirkan menteri dan tokoh nasional

Informasi terkait seminar kebangsaan "Muktamar Pemikiran" dalam rangka peringatan hari jadi organisasi Islam, Nahdlatul Wathan (NW) ke-70 di Mataram, Senin (13/3/2023). (FOTO ANTARA/Nur Imansyah)

Mataram (ANTARA) - Panitia peringatan hari jadi organisasi Islam Nahdlatul Wathan (NW) ke-70 akan menggelar seminar kebangsaan "Muktamar Pemikiran" yang akan menghadirkan tokoh nasional dan dua menteri kabinet Indonesia Maju.

Koordinator Seminar Nasional, M Zainul Pahmi, di Mataram, Senin menjelaskan beberapa tokoh nasional yang dihadirkan yaitu Prof Yusril Ihza Mahendra, salah seorang pakar hukum dan ketatanegaraan, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Menko PMK Prof. Muhajir Efendi, dan salah satu guru besar Kolej University Perguruan Ugama Seri Begawan Brunei Darussalam, Prof. Harapandi Dahri.

Ia mengatakan Muktamar Pemikiran merupakan gagasan untuk menggali pemikiran para kader-kader tentang NW selama 70 tahun berdiri di tengah-tengah masyarakat sebagai ormas keagamaan.

"Gagasan dari para kader NW ini dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang dikumpulkan kepada panitia untuk selanjutnya akan dibahas pada seminar kebangsaan Muktamar Pemikiran," katanya.

Ia mengatakan kegiatan ini juga bertujuan untuk mengetahui potensi dan pemikiran kader-kader NW tentang kiprah, dinamika dan segala bentuk hal yang berkaitan dengan NW. Seminar kebangsaan tersebut akan dilaksanakan pada Kamis (16/3) 2023.

Kegiatan seminar ini bertajuk "Eksistensi dan Peran Ormas Dalam Mendorong Partisipasi Publik Bagi Pembangunan Berkelanjutan Pasca-Dua Dekade Reformasi," .

Pahmi mengatakan, selain untuk menggali pemikiran kader, seminar ini juga menjadi implementasi dari semangat kebangsaan yang diwasiatkan pendiri NW yang juga merupakan Pahlawan Nasional, (alm) Maulanasyaikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid yang termaktub dalam Buku Wasiat Renungan Masa yang berbunyi "hidupkan iman hidupkan taqwa agar hidup jiwa dan raga, cinta teguh pada agama, cinta kokoh pada negara".

Kegiatan ini juga untuk menginternalisasikan semangat beragama, berbangsa dan bernegara sesuai tuntunan yang diajarkan almarhum Maulanasyaikh.

Selama 70 tahun berdiri, katanya, NW terus berkiprah membangun sendi-sendi moral masyarakat dan selalu selaras dengan setiap kebijakan pemerintah.

"Hal ini membuktikan bahwa NW selama 70 berdiri telah ikut andil dalam semua aspek kehidupan masyarakat baik dalam hal beragama maupun berbangsa," katanya.

Dialog kebangsaan tersebut akan diisi oleh beberapa narasumber cendekiawan NW di antaranya Dr. Lalu Muhyi Abidin, Sekjen Pengurus Besar NW, Prof. Fahrurrozi Dahlan, dan Dr. M. Mugni.

"Melalui seminar tersebut, NW ingin menguatkan partisipasi publik dalam pembangunan, melalui pemetaan konsep dan pemikiran para pakar dari organisasi, nasional dan internasional," demikian M Zainul Pahmi.

Baca juga: TNI AL gelar seminar wawasan kebangsaan untuk warga pulau di Kabupaten Karimun

Baca juga: Ada seminar internasional kitab hukum Kerajaan Siak