Pekanbaru (ANTARA) - Pelaksanaan rapat kerja gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki) Provinsi Riau yang berlangsung di salah satu hotel mewah diwarnai interupsi anggota. Tak hanya itu, dalam raker tersebut juga terjadi aksi WO atau walk out dari sejumlah pengurus inti.
Berdasarkan pantauan media dalam rapat kerja Gapki yang diselenggarakan secara tertutup di Hotel Jatra Pekanbaru, Senin (27/2), sejumlah anggota Gapki memilih keluar dari agenda yang dihadiri Sekjen Gapki Pusat Eddy Martono dan Bendahara Gapki Pusat Mona Surya tersebut.
Ketua Gapki Riau, Lichwan Hartono bungkam saat dikonfirmasi media terkait aksi walk out anggotanya tersebut. Dia hanya melengos meninggalkan sejumlah jurnalis yang berada di lokasi penyelenggaraan rapat kerja tersebut.
"Nanti saja," kata dia seraya berlalu.
Sementara itu, anggota Gapki yang memilih walk out mengaku kecewa dengan organisasi yang menaungi perusahaan perkebunan sawit di Provinsi Riau itu. Terutama dari sisi organisasi yang dinilai mengabaikan nilai organisasi.
Berdasarkan pantauan awak media, anggota Gapki yang walkout tersebut menilai kepengurusan Gapki Riau seringkali mengambil keputusan dan kebijakan tanpa mempertimbangkan suara dari anggota.
Transparansi juga menjadi salah satu dari sekian persoalan yang perlu diselesaikan Gapki Riau.
"Jika Gapki ingin berkembang dan menjadi bagian dari pembangunan Riau, maka harus berubah. Sudah saatnya Gapki menjadi organisasi yang profesional dan melibatkan peran aktif anggota, Gapki ini bukan milik pribadi," kata dia.