Moskow (ANTARA) - Bank sentral Rusia mengatakan tekanan inflasi di seluruh ekonomi masih kuat selama dua minggu pertama Februari. Penurunan nilai rubel menjadii faktor utama
Rusia mencatat inflasi sebesar 11,8 persen secara tahunan pada Januari, hampir tiga kali lipat dari target resmi bank sentral sebesar 4,0 persen. Bank mengisyaratkan minggu lalu sedang bersiap untuk menaikkan suku bunga dasar untuk mendinginkan inflasi.
"Data operasional untuk dua minggu pertama Februari menunjukkan kecenderungan peningkatan tekanan harga terus berlanjut," kata bank tersebut pada Jumat (17/2/2023) dalam sebuah laporan.
Harga-harga di seluruh Rusia sangat fluktuatif pada tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina - dengan periode inflasi yang cepat menyusul pengenaan sanksi Barat diikuti oleh deflasi selama berbulan-bulan karena kontrol modal mendorong rubel lebih tinggi.
Tetapi penurunan pendapatan dari penjualan minyak dan gas yang penting kembali memukul mata uang Rusia tahun ini. Rubel telah jatuh 16 persen sejak awal Desember, ketika embargo Uni Eropa dan batasan harga negara G7 pada penjualan minyak mentah Rusia mulai berlaku.
"Nilai tukar telah mempengaruhi (harga) produk yang paling bergantung pada impor pada Januari, dan jika rubel tetap pada level saat ini, ini akan terus memiliki efek pro-inflasi dalam beberapa bulan mendatang," kata analis bank tersebut dalam laporan.
Berita Lainnya
PM Rusia Imbau Rakyat Tenang Terkait Jatuhnya Rubel
11 December 2014 0:23 WIB
Rupiah melemah dibayangi kekhawatiran inflasi akibat invasi Rusia ke Ukraina
11 April 2022 9:56 WIB
Emas terkikis 2,2 dolar, menjadi 1.899,80 dolar AS per ounce. harapan pembicaraan AS-Rusia tenangkan pasar
19 February 2022 6:38 WIB
Harga emas menggila, seiring meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina
18 February 2022 6:08 WIB
Emas melonjak ke tertinggi 3 bulan, akibat ketegangan Rusia-Ukraina
15 February 2022 6:05 WIB
Nilai tukar rupiah melemah usai bank sentral Amerika pangkas suku bunga
19 September 2024 11:01 WIB
Ekonom proyeksikan bank sentral AS pangkas suku bunga FFR dua kali pada 2024
04 September 2024 14:36 WIB
Bank sentral Turki akan lanjutkan kebijakan moneter ketat
09 February 2024 12:15 WIB