Beijing (ANTARA) - Sebuah situs pelacak penembakan di Amerika Serikat (AS), Gun Violence Archive, mencatat telah terjadi 44 penembakan massal hingga Minggu (29/1), sehingga 2023 menjadi tahun terburuk dalam kasus penembakan massal di negara itu sejak 2014.
Senjata api sudah tertanam kuat dalam masyarakat AS serta menjadi debat politik dan sosial bangsa itu. Tercatat ada 641 insiden penembakan massal di AS selama tahun 2022, di mana angka tersebut menjadi jumlah tertinggi kedua setelah 690 insiden di 2021.
Sejumlah sepatu merepresentasikan anak-anak yang tewas dalam berbagai insiden penembakan di sekolah di halaman depan Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (13/3/2018). (ANTARA/Xinhua/Ting Shen)
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB