Beijing (ANTARA) - Sebuah situs pelacak penembakan di Amerika Serikat (AS), Gun Violence Archive, mencatat telah terjadi 44 penembakan massal hingga Minggu (29/1), sehingga 2023 menjadi tahun terburuk dalam kasus penembakan massal di negara itu sejak 2014.
Senjata api sudah tertanam kuat dalam masyarakat AS serta menjadi debat politik dan sosial bangsa itu. Tercatat ada 641 insiden penembakan massal di AS selama tahun 2022, di mana angka tersebut menjadi jumlah tertinggi kedua setelah 690 insiden di 2021.
Sejumlah sepatu merepresentasikan anak-anak yang tewas dalam berbagai insiden penembakan di sekolah di halaman depan Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (13/3/2018). (ANTARA/Xinhua/Ting Shen)
Berita Lainnya
Antusias demi kemanusiaan, warga Riau Kompleks donorkan 1.071 kantong darah
26 April 2024 13:16 WIB
BNPB sebut Hari Kesiapsiagaan Bencana merupakan momentum bangkitkan kesadaran masyarakat
26 April 2024 12:24 WIB
BMKG prakirakan hujan petir hingga berawan dominasi kondisi cuaca di Indonesia
26 April 2024 12:08 WIB
Madonna berterima kasih pada anak-anaknya telah berperan selama tur "Celebration"
26 April 2024 12:00 WIB
Departemen Pertanian AS perbarui makanan sekolah guna batasi asupan gula anak
26 April 2024 11:45 WIB
BTN pastikan kondisi likuiditas cukup memadai di tengah kenaikan BI-Rate
26 April 2024 11:37 WIB
Ekonom nilai keputusan kenaikan BI-Rate dukung stabilitas nilai tukar rupiah
26 April 2024 11:06 WIB
Sandiaga Uno sebut telah memberikan masukan ke PPP dukung Prabowo-Gibran
26 April 2024 10:54 WIB