Usai tabrak bumper mobil, petinggi BUMD tewas

id Penemuan mayat di Pekanbaru

Usai tabrak bumper mobil, petinggi BUMD tewas

Jenazah korban usai dievakuasi aparat kepolisian. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Seorang karyawan yang juga petinggi salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau bernama M Azwizah Hendry (53) ditemukan tewas di Jalan Selamat, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, Minggu (29/1) sekitar pukul 06.00 WIB.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan perihal tersebut. Diketahui korban kejang-kejang usai menabrak bumper belakang mobil pemilik sebuah indekos.

"Minggu pagi kami menerima laporan adanya penemuan mayat di Kecamatan Payung Sekaki. Korban seorang karyawan BUMD Riau," kata Andrie melalui pesan WhatsApp, Minggu sore.

Dari hasil penyelidikan dan olah TKP, diduga kuat korban meninggal karena memiliki riwayat penyakit jantung.

"Dugaan korban memiliki riwayat penyakit jantung. Berdasarkan keterangan dari keluarga korban, korban sudah dilakukan pasangan dua ring pada jantung," lanjutnya.

Berdasarkan yang dirangkum, kejadian bermula pada Sabtu (28/1) sekitar pukul 21.00 WIB saat korban datang ke kos tersebut menggunakan mobil Honda CR-V BM 1345 OE.

Kemudian korban memarkirkan mobil di dalam kos. Kemudian korban masuk ke dalam kamar Wira Praja untuk bertemu.

"Korban ini datang dengan membawa beberapa makanan ringan serta minuman kaleng Fanta. Kemudian ia menerima telepon yang tidak diketahui oleh saksi Wira Praja," lanjut Andrie.

Sekitar pukul 23.00 WIB, korban keluar dari kamar kos Wira Praja untuk pulang. Namun saat mengeluarkan mobil dari parkiran, korban menabrak bumper belakang mobil pemilik kos sehingga korban kejang-kejang melipat lidah.

"Melihat hal itu, saksi sempat mencoba memberikan pertolongan pada korban namun korban sudah meninggal dunia," sebutnya.

Sekitar pukul 06.00 WIB tim identifikasi Polresta Pekanbaru tiba di lokasi setelah menerima informasi adanya penemuan mayat.

Setelah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan dikembalikan ke pihak keluarga.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi serta membuat surat penolakan autopsi. Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga," pungkas Andrie.