Jakarta (ANTARA) - Tiga belas tahun semenjak James Cameron merilis film dengan pendapatan terbesar sepanjang sejarah, "Avatar", sang sineas akhirnya kembali menayangkan sekuel yang telah lama dinantikan di London, Selasa (6/12), waktu setempat.
"Avatar: The Way of Water" membawa penonton kembali ke dunia Pandora yang menawan, di mana di film pertama penduduk asli Na'vi bertarung melawan manusia demi sumber daya alam.
Mengutip Reuters, film kedua berlatar belakang satu dekade kemudian yang memperlihatkan aktor Sam Worthington dan Zoe Saldana kembali sebagai Jake Sully dan Neytiri, kini mereka adalah orangtua dari lima anak.
Kehidupan mereka yang damai di hutan serupa surga ini terganggu oleh kedatangan "Sky People", sebutan dari Na'vi untuk manusia, yang ingin mencari Sully. Untuk melindungi keluarga dan kaumnya, Sully, Neytiri, dan anak-anak mereka kabur ke tempat jauh dan mencari perlindungan dari klan samudra Metkayina.
Tubuh dan kemampuan mereka cocok untuk kehidupan di tengah hutan, sehingga keluarga itu harus lekas belajar untuk bertahan hidup di tempat baru sambil menghadapi ancaman musuh.
"Ini adalah karya penuh cinta selama satu dekade, senang sekali untuk akhirnya bisa berbagi," kata Worthington kepada Reuters di penayangan perdana.
"Ini adalah film yang menyentuh hati, kami berharap itu bisa dirasakan penonton, tapi ini bukan cuma salinan dari yang pertama, kami betul-betul mengembangkan dunia, kami mengembangkan unit keluarga ini."
Saldana mengatakan kembali ke karakter yang pernah ia mainkan dulu memberikan rasa emosional.
Sigourney Weaver memerankan Kiri, putri adopsi dari Neytiri dan Sully. Ibu kandungnya adalah Dr Grace Augustine, yang diperankan Weaver di film pertama.
Film "Avatar" yang tayang pada 2009 adalah film dengan pendapatan terbesar sepanjang masa dengan penjualan tiket global senilai lebih dari 2,9 miliar dolar AS.
Empat film "Avatar" telah direncanakan hingga 2028.
"Saya tidak pernah ragu hari ini akan tiba karena saya sudah membaca keempat skenario.. tapi saya kira beratnya tugas ini, membangun dunia... menciptakan level detail seperti ini.. itu sulit," kata produser Jon Landau, menambahkan sebagian besar dari film ketiga sudah dibuat.
"Kami akan terus mengeksplorasi lokasi baru di Pandora, kami akan terus bertemu klan baru yang berbeda."
Baca juga: Film "Call My Agent!" versi Indonesia tayang 2023
Baca juga: Produser percaya diri film "KKN Di Desa Penari" bisa saingi film asing