Jakarta (ANTARA) - Pusat Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) menggelar Focus Group Discussion (FGD) pemanfaatan data hasil survei Hidro-Oseanografi untuk penentuan batas maritim negara di Laut Natuna, Kepulauan Riau.
"FGD digelar dengan tujuan untuk memberikan informasi dan memperoleh masukan dari institusi terkait dan para pakar sebagai bahan dalam merumuskan kebijakan dalam penetapan batas maritim nasional," kata Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat melalui keterangan pers yang diterima di Natuna, Kamis.
Ia juga menyampaikan FGD dilaksanakan di Lounge Room KRI Spica-934 sambil berlayar di Laut Natuna, Rabu (9/11) dan hadir pula perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait, seperti Kemekomarves, Kemenlu, Badan Informasi Geospasial (BIG), Kemhan, TNI serta TNI AL.
Ia menjelaskan dalam FGD tersebut topik yang dibahas tentang keterkaitan data hidro-oseanografi dengan penetapan batas maritim, di antaranya data hidro-oseanografi untuk mendukung delimitasi batas maritim dan pemenuhan informasi peta militer aspek laut di wilayah perbatasan.
"Pada FGD tersebut juga dipaparkan hasil survei hidro-oseanografi KRI Spica-934 yang saat ini sedang melaksanakan survei di perairan Natuna," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut juga memaparkan tentang pemanfaatan data hasil survei hidro-oseanografi untuk penetapan batas maritim negara dan perkembangan perundingan batas maritim dengan negara tetangga.
"Sedangkan Dirjen HPI Kemlu L. Amrih Jinangkung memaparkan tentang perkembangan perundingan batas maritim RI-Vietnam dan RI-Malaysia," ungkapnya.
Selain FGD juga dilaksanakan pembagian 50 paket sembako kepada masyarakat nelayan di Dermaga Faslabuh Selat Lampa, Natuna oleh Danpushidrosal.
Sementara, Bupati Natuna juga mendapatkan pemaparan mengenai peralatan survei mulai dari EM-302 Multibeam Echosounder, Remotely Operated Vehicle H800, Autonomous Underwater vehicle Hugin 1000.
"Pemerintah daerah dalam hal ini sangat mendukung dengan kegiatan Focus Group Discussion Laut Natuna Utara dimana ini bisa menjadi validasi atau kejelasan pemetaan wilayah laut Natuna dan juga untuk mengetahui potensi-potensi yang ada di bawah laut Natuna," kata Bupati Natuna, Wan Siswandi.
Baca juga: BMKG imbau nelayan Natuna agar waspadai gelombang laut capai 3,5 meter
Baca juga: Bakamla RI tangkap Kapal ikan asing berbendera Vietnam di perairan Natuna Utara
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB