Jakarta (ANTARA) - Aktor, produser dan penulis skenario, Gandhi Fernando, merambah profesi baru yang tidak jauh dari kebiasaannya, yakni menjadi movie reviewer content creator.
Keputusan Gandhi Fernando untuk mereview semua jenis film, series, web series hingga video klip dimulai sejak 2021 saat ia hanya "iseng" membuat review film di TikTok.
"Tiba-tiba naik ratusan ribu bahkan sampai jutaan penonton. Sejak saat itu kemudian mulai banyak masuk brand campaign dan endorsement deals. Alhasil saya berpikir ini harus serius dan konsisten," kata Gandhi yang pernah kuliah Filmmaking di University of California Los Angeles pada 2009-2012 dalam keterangannya pada, Senin.
Gandhi Fernando mengatakan, profesi barunya itu dimudahkan berkat bekal pengalaman dari sejumlah film meliputi "Mantan", "Midnight Show", "Tuyul" hingga "Comic 8: Casino Kings".
"Karena pengalaman saya cukup lumayan di depan dan belakang layar, didukung pendidikan terkait film, jadi saya mempunyai dasar memahami dan menilai sebuah film dari performa para aktor, script, directing, sinematografi, make up, kostum, CGI, tata artistik sampai editing dan sound design, jadi tidak menilai film dari hanya bagus dan tidak secara jalan cerita," katanya.
Review film menurut Gandhi akan memberi pengaruh pada penjualan tiket atau langganan streaming. Sebuah film atau series akan lebih ramai kalau diperbincangkan banyak orang.
Movie reviewer di Tiktok adalah jendela utama untuk para produser dan platform streaming agar filmnya dapat diperbincangkan banyak orang. Jika filmnya tidak ada yang memperbincangkan, biasanya sepi.
"Karena mayoritas orang nonton film itu inginnya film yang ramai diperbincangkan agar menjadi bahan obrolan di kalangan pertemanan mereka," jelasnya.
Meski demikian, bukan berarti perjalanan dirinya menjadi movie reviewer mulus. Di tengah jalan ada juga komentar yang menilainya tidak kredibel.
"Biasanya itu terjadi jika film favoritnya tidak di review bagus. Itu dari sisi penonton. Dari sisi pembuat film, masih ada beberapa pelaku industri yang baper dan sakit hati. Jadi supaya win-win solution saya biasa permisi dan minta maaf dulu di awal untuk mereview sekiranya kalau ada salah kata atau kata-kata yang menyakitkan mohon dimaafkan," kata dia.
TikTok menurutnya merupakan platform yang membuat siapa saja bisa berkarya. Tidak harus punya nama besar agar punya audience, melainkan memerlukan konsistensi dan memahami target pasar yang dituju.
"Saking banyak yang menggunakan TikTok termasuk anak kecil, saya menuntut diri sendiri untuk tetap sopan dalam berkata-kata, tidak menggunakan kata-kata kotor, tidak menyebarkan berita bohong. Saya ingin secara tidak langsung juga mengedukasi mereka dan mendukung pemerintah untuk tetap beretika saat bermedia sosial," tutup dia.
Baca juga: Film "Living The Silent Dream" karya anak bangsa masuk festival PAAFF
Baca juga: Warner Bros dikabarkan ingin buat lebih banyak film "Harry Potter"
Berita Lainnya
Airlangga: Pemerintah akan dorong fasilitas GSP dari Amerika Serikat
30 November 2024 16:54 WIB
Menag Nasaruddin Umar tegaskan upaya meningkatkan kesejahteraan guru terus dilakukan
30 November 2024 16:36 WIB
Pengamat: Kenaikan upah minimum akan berikan efek surplus ke dunia usaha
30 November 2024 16:30 WIB
Indonesia komitmen perkuat kerja sama strategis dengan negara-negara MSG
30 November 2024 16:20 WIB
Kemenkes ajak warga berperan aktif untuk mengeliminasi HIV/AIDS di Indonesia
30 November 2024 15:56 WIB
Waka Komisi I DPR RI akan perjuangkan anggaran TNI untuk wujudkan Astacita
30 November 2024 15:25 WIB
Presiden Mesir serukan hidupkan kembali solusi dua negara Palestina-Israel
30 November 2024 15:06 WIB
Pemuda Pancasila siap menangkan pasangan RIDO di putaran kedua Pilkada Jakarta
30 November 2024 14:58 WIB