Pekanbaru (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Riau menggencarkan pemberian makanan bergizi seperti beras, telur, dan susu kepada keluarga berisiko stunting guna menurunkan prevalensi tengkes di provinsi tersebut yang saat ini mencapai 22,3 persen.
"Prevalensi stunting di Provinsi Riau masih 22,3 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021. Dan berdasarkan amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting maka ditargetkan 14 persen di tahun 2024," kata Ketua TP PKK RiauMisnarni Syamsuar di Pekanbaru, Jumat.
Ia mengatakan itu di sela penyerahan paket bantuan untuk anak berisiko stunting di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, berupa beras, telur, dan susu, Jumat.
Penyerahan bantuan oleh Ketua TP PKK RiauMisnarni Syamsuar didampingi Ketua TP PKK Kota Pekanbaru Raja Rilla Muflihun, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia, serta Camat Tenayan RayaAbdul Barri.
Ia mengatakan kegiatan ini sebagai langkah untuk meningkatkan gizi pada anak-anak yang mengalami masalah dalam tumbuh kembangnya akibat kekurangan asupan makanan bergizi.
"Pemerintah Provinsi Riau melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memiliki komitmen untuk selalu mencegah anak yang berisiko stunting. Dan kegiatan ini sesuai arahan Bapak Gubernur Riau yang berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Riau," katanya.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi RiauMardalena Wati Yulia mengatakan pemberian makanan bergizi sebagai upaya mempercepat penurunan prevalensi stunting di seluruh Provinsi Riau.
Ia mengatakan pemberian berbagai paket bantuan itu dikemas dalam program Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang langsung diserahkan ke rumah-rumah warga sekaligus menjadi cara untuk mengetahui kehidupan masyarakat di Kecamatan Tenayan Raya.
"Tadi kita sudah turun langsung ke rumah-rumah warga dan berdasarkan hasil audit ternyata masih ada keluarga kita yang berisiko stunting sedangkan penyebabnya karena masalah gizi,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya bersama Ketua TP-PKK Provinsi Riau dan TP-PKK Kota Pekanbaru bersinergi dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi stuntingdan menggiatkan program BAAS yakni melalui pemberian makanan tambahan bergizi selama enam bulan ke depan.
Ia berharap, penurunan stunting di Provinsi Riau terus berjalan sedangkan setiap pihak terkait akan berkomitmen menangani masalah itu sehingga anak terhindar daristunting.
"Selanjutnya BKKBN Riau akan terus melakukan pendataan dan pemetaan daerah mana saja yang berisiko stunting," katanya.
Berita Lainnya
BKKBN Riau dorong percepatan penurunan stunting
24 September 2024 19:28 WIB
TNI AD-Baznas Riau kolaborasi bangun sumber air bersih
13 September 2024 20:47 WIB
BKKBN Riau raih 2 penghargaan program Bangga Kencana
13 September 2024 20:03 WIB
BKKBN Perwakilan Riau sosialisasikan pendidikan kependudukan ke pramuka
27 August 2024 17:25 WIB
Berkomitmen dukung turunkan angka stunting di Riau, RAPP terima penghargaan dari BKKBN RI
01 July 2024 10:32 WIB
BKKBN Perwakilan Riau borong penghargaan tingkat nasional Program Bangga Kencana
28 June 2024 13:43 WIB
UNRI dan BKKBN bersinergi wujudkan pembangunan berwawasan kependudukan
14 June 2024 15:44 WIB
Kemnaker terima pengaduan 30.000 orang lebih untuk pengajuan PHK
31 May 2024 20:19 WIB