Obat picu gagal ginjal anak, legislator perempuan ini sorot pengawasan BPOM

id karmila, bpom, obat sirup, gagal ginjal

Obat picu gagal ginjal anak, legislator perempuan ini sorot pengawasan BPOM

Ilustrasi obat batuk sirup. (ANTARA/HO-Sutterstock)

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Karmila Sari menyoroti kinerja Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang seharusnya sebagai institusi pengawas lebih teliti dan detail terhadap pengecekan obat-obatan yang beredar di pasaran.

Maraknya kasus kematian anak akibat gagal ginjal akut terus bertambah. Penyebabnya, diduga akibat mengonsumsi obat sirup mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

"Kasus gagal ginjal akut, yang pada data terakhir sudah menyebabkan 99 anak meninggal diduga akibat obat sirup mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) menjadi pelajaran besar kita semua. Terutama untuk BPOM lebih teliti dan detail untuk setiap obat-obatan yang beredar di pasaran," ungkap Karmila, Sabtu.

Politisi Golkar ini mengatakan, ditemukannya lima produk dengan EG berbahaya atau di atas batas aman ini harusnya menjadi evaluasi BPOM untuk mengubah sistem dalam pengecekan detail komposisi.

Menurut Karmila, EG dan DEG merupakan bahan pelarut untuk obat sirup. Sehingga penarikan obat sirup segera dengan komposisi EG dan DEG adalah tindakan tepat.

"Tapi BPOM juga harus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan dan memberikan sanksi kepada apotik dan toko obat yang masih menjualnya," sambung dia.

Untuk orangtua, Karmila meminta agar menghentikan dulu pemakaian obat sirup. Sebagai gantinya, dia menyarankan agar menggunakan obat dalam bentuk puyer. Sebab penggunaan obat tersebut harus dengan konsultasi dokter terlebih dahulu.

"Walaupun agak pahit, kreativitas orangtua dalam pemberian obat puyer juga diperlukan. Mengingat sekarang musim hujan dan tingkat DBD juga sudah mulai naik," paparnya.

Karmila meminta agar kasus komposisi obat ini harus diusut tuntas. Diberikan sanksi tegas jika memang terdapat kelalaian.

"Seperti penyebab sebenarnya? Apakah karena kelalaian atau lain hal? Termasuk yang menjadi sorotan untuk stake holder terkait agar bertanggungjawab atas kasus ini dan tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata dia.

Baca juga: Erick Thohir minta BUMN farmasi cek ketentuan obat cegah gangguan ginjal akut

Baca juga: Pemerintah stop sementara obat-obatan yang diduga penyebab gagal ginjal akut