Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah seiring rilis data inflasi Amerika Serikat yang masih relatif tinggi.
Rupiah pagi ini melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp15.366 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.362 per dolar AS.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan, laporan indeks harga konsumen AS tadi malam berada di level 8,2 persen secara (yoy) menurun tipis dibanding posisi sebelumnya.
"Nilai ini masih jauh dari target inflasi The Fed, yaitu di kisaran 2 persen. Meskipun begitu, penurunan ini menimbulkan optimisme pasar bahwa AS telah melewati puncak inflasi," ujar Revandra.
Menurut Revandra, optimisme pelaku pasar itu memberikan tekanan kepada dolar AS, tetapi di sisi lain karena nilai inflasi masih tinggi The Fed masih disebut berencana menaikkan dan menahan suku bunga tinggi hingga inflasi kembali berada di level yang diharapkan The Fed.
Indeks harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada September dan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps).
Indeks harga konsumen naik 0,4 persen bulan lalu setelah naik 0,1 persen pada Agustus. Secara tahunan, indeks harga konsumen meningkat 8,2 persen setelah naik 8,3 persen pada Agustus.
Dana fed berjangka telah memperkirakan peluang 9,1 persen dari kenaikan suku bunga 100 basis poin, dan probabilitas 90,9 persen untuk kenaikan 75 basis poin pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan.
Rully memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp15.350 per dolar AS hingga Rp15.450 per dolar AS.
Pada Kamis (13/10) lalu, rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp15.362 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.357 per dolar AS.
Baca juga: Buka tabungan Simpel BRK Syariah di Mall SKA setoran awal nol rupiah
Baca juga: Nilai tukar rupiah akhir pekan melemah tertekan pernyataan "hawkish" pejabat Fed
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB