Jakarta (ANTARA) - ITDC Nusantara Utilitas (ITDC Utilitas) melakukan program pengembangan zona hijau energi di kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali sebagai bagian dari aksi transisi energi guna mendukung Gerakan BALI COMPACT menuju penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Aksi transisi energi itu sejalan dengan salah satu pokok bahasan Presidensi G20 Indonesia yakni mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan dengan mengedepankan keamanan energi, aksesibilitas, dan keterjangkauan.
"Kami akan terus melakukan berbagai improvement dalam pemenuhan kebutuhan utilitas di dalam kawasan,
termasuk dalam mengembangkan zona hijau energi," ujar Direktur Utama ITDC Utilitas A.A Istri Ratna Dewi dalam keterangannya di Kabupaten Badung, Senin.
Pengembangan zona hijau energi yang dilakukan anak usaha BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu dimulai dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Roof Top di area Command Centre The Nusa Dua dan Lagoon ITDC.
PLTS itu memiliki dengan kapasitas terpasang sebesar 100Kwp dengan total panel terpasang 176 buah yang setara dengan 10 persen konsumsi energi operasional utilitas kawasan.
Ratna Dewi menjelaskan pengembangan project pioneer PLTS Roof Top di dua area itu adalah langkah awal transisi energi di dalam kawasan dan dukungan pada percepatan transisi energi sesuai BALI COMPACT dan Bali Energy Transitions Roadmap.
"Output PLTS ini akan digunakan sebagai listrik di gedung-gedung Command Centre, kantor petugas keamanan dan pengelola utilitas, operasional Lift Pump Station, serta operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)," kata dia.
Menurut Ratna Dewi, aksi awal transisi energi melalui pembangunan PLTS itu akan dilanjutkan dengan beberapa program transisi energi lainnya guna mewujudkan Kawasan The Nusa Dua sebagai zona energi hijau.
"Ini juga sebagai langkah nyata dan partisipasi aktif kami dalam kegiatan perubahan iklim untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan mewujudkan Net Zero Emission (NZE) atau karbon netral sesuai dengan kondisi nasional," ungkap dia.
Direktur Utama ITDC Ari Respati menambahkan Sustainable development adalah prinsip yang mengawali pembangunan The Nusa Dua pada 49 tahun lalu yang secara konsisten diimplementasikan dalam pengelolaan maupun pengembangan kawasan.
"Kami meyakini bahwa pengelolaan kawasan berbasis prinsip berkelanjutan ini akan bisa menjaga kepercayaan pasar untuk memilih kawasan The Nusa Dua sebagai tujuan wisata dan lokasi untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan yang mengedepankan prinsip hijau dan ramah lingkungan," ujar dia.
Baca juga: Komitmen Wujudkan Net Zero Emission, Grup APRIL Dukung Investasi Hijau dan Transisi Energi
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah sambut tawaran pelatihan energi hijau dari WIFI Burgenland