Bangkinang Kota (ANTARA) - Warga di permukiman atau campperkebunan kelapa sawit di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kampar Kiri, sontak heboh pada Rabu sore (7/9) dengan ditemukannya sosok mayat laki-laki di dalam rumah komplek hunian tersebut.
Lelaki ini diketahui menggunakan kaos dalam warna hitam dan celana pendek warna hitam, pertama kali ditemukan oleh Suryadi (40) yang merupakan mandor di perkebunan tersebut.
Awalnyai, korban bernama Narota Waruwu (29) berasal dari Desa Lauso, Kecamatan Onohazumba, Kabupaten Nias Selatan, ini bekerja di perkebunan kelapa sawit yang ada di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.
"Korban ini tadinya izin tidak masuk bekerja, makanya pulang kerja sambil mengantar kawan bernama Dwi Utomo. Saya sempatkan untuk memanggilnya berulang kali tapi tidak ada sahutan kembali. Karena itu saya inisiatif untuk melihat langsung ke dalam perumahan yang ditempatinya," ungkap Suryadi.
Mandor itu lalu mengintip dari celah dinding perumahan yang terbuat dari papan. "Kita lihat dalam keadaan tertidur di atas kasur. Dan kita berupaya mendobrak pintu, di situlah kami curiga korban sudah tidak bernyawa lagi," katanya.
Baca juga: Ada mayat tanpa identitas di Desa Baru Kampar, terdapat luka jerat di leher
Atas kejadian tersebut, Mandor perkebunan kelapa sawit tersebut bersama warga setempat memberitahukan langsung ke Polsek Kampar Kiri.
Kapolsek Kampar KiriKompol Rahmadanibersama personil lainnyamenuju lokasi perumahan perkebunan kelapa sawit dari penemuan mayat tersebut.
Setibanya di lokasi, petugas langsung melakukan olah TKP dan memasang policeline. Selanjutnya, korban dibawa ke Puskesmas Kampar Kiri di Kelurahan Lipat Kain.
Di tubuh korban tidak ditemukantanda-tanda kekerasan, dugaan sementara korban melakukan tindakan bunuh diri. Dengan adanya sebuah pesan ditulis di kertas di dekat jenazah korban yang ditujukan kepada keluarganya.
"Menurut hasil interogasi dengan beberapa saksi,diduga korban ada masalah dalam keluarga.Dan dari hasil musyawarah dengan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan," tutup Kapolsek Kampar Kiri.
Baca juga: Diduga sakit, pemulung tua ditemukan tak bernyawa di sebelah rumah Gubernur Riau