Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah, dibayangi spekulasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.848 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.838 per dolar AS.
"Sentimen naiknya dolar AS nampak didukung spekulasi kenaikan suku bunga secara agresif pada pertemuan bulan September mendatang," kata tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pelaku pasar masih berspekulasi akan kenaikan sebesar 50 basis poin pada September mendatang, setelah beberapa pejabat The Fed menyuarakan dukungan mereka terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga yang agresif kembali untuk pertemuan selanjutnya.
Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran mereka bahwa turunnya inflasi di AS masih bersifat sementara akibat kebijakan kenaikan suku bunga agresif The Fed pada dua bulan terakhir.
Dengan komentar terbaru dari anggota The Fed, Neel Kashkari, pada pagi ini, menyebutkan The Fed belum bisa menekan program kenaikan suku bunga selama belum ada bukti konkrit tingkat inflasi stabil pada level 2 persen di AS.
Sementara Gubernur The Fed Jerome Powell sempat berpendapat bahwa The Fed tidak akan mengambil langkah agresif kembali pada pertemuan-pertemuan pada 2022, sebagai sikap hati-hati karena kenaikan suku bunga agresif secara terus menerus dapat berbalik berimbas negatif bagi ekonomi.
Pengamat dari perusahaan Goldman Sachs memandang Powell masih sangat mungkin tetap bertahan untuk tidak mengambil langkah agresif pada pertemuan September mendatang walau tetap terbuka pada kenaikan suku bunga sebesar 25 bps - 50 bps.
Pelaku pasar menantikan pidato Powell pada Jumat (26/8) pekan ini pada Simposium Jackson Hole di AS, untuk mencari petunjuk kebijakan yang akan diambil The Fed bulan depan.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.844 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.822 per dolar AS hingga Rp14.873 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.851 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.893 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah awal pekan melemah masih dibayangi sentimen The Fed
Baca juga: Nilai tukar rupiah akhir pekan melemah, dipicu pernyataan hawkish pejabat The Fed