Direktur PCR berganti, Dadang kembali menjabat untuk ketiga kalinya

id Pcr, direktur pcr

Direktur PCR berganti, Dadang kembali menjabat untuk ketiga kalinya

Direktur Politeknik Caltek Riau (PCR) Pekanbaru kembali berganti  untuk masa jabatan 2022 hingga 2024, kali ini Dadang  Syarif Sihabudin  kembali menjabat menggantikan  Mohammad Yanuar Hariyawan, Pekanbaru, Senin (1/8/2022). (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Direktur Politeknik Caltek Riau (PCR) Pekanbaru kembali berganti untuk masa jabatan 2022-2024. Kali ini Dadang Syarif Sihabudin kembali menjabat menggantikan Mohammad Yanuar Hariyawan .

Proses pisah sambut dilakukan antara para dosen PCR, pengurus yayasan dan para dosen, Senin, di kampus PCR.

Mantan Gubernur Riau Salah Djasit, sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan PCR mengatakan pergantian ini memberikan rasa sedih bagi semua, namun cita-cita besar PCR tetap harus jalan.

"Kita sangat sedih karena di tangan Yanuar cita-cita tinggi PCR sesuuai visinya harus jadi kampus unggul, itu dalam proses berjalan, belum lagi untuk target capaian secara kuantitas PCR harus bisa 10 ribu mahasiswa sekarang ini semua masih proses," katanya.

Namun ia berharap, semua cita-cita besar itu akan terus dilanjutkan oleh PCR ke depan, dan ia berdoa semoga Yanuar bisa menikmati berkumpul bersama keluarga.

Sementara itu Dadang Syarif Sihabudin mengatakan,zaman sekarang penuh ketidakpastian dan efek pandemi bagi pendidikan sangat besar.

Maka dengan tugas baru ini ia akan melakukan konsolidasi ke dalam bagaimana merespon perubahan dengan cepat dan tepat.

"Tantangan PCR tidak hanya kualitas, namun bagaimana bisa menjadi besar maka multipliyer efeknya lebih besar," katanya.

Ia juga akan pasang strategi ke depan, dengan strategi PCR bisa lebih baik dan agar banyak anak sekitar dan tempatan bisa kuliah di PCR, sehingga berkontribusi dan kembali bisa bekerja di Riau.

Dia mengakui, untuk target 10 ribu mahasiswa ini memang perlu disiapkan peta jalannya dulu. Sehingga siapapun nantinya yang menjabat visinya sama.

"Enaknya di PCR ini ganti pemimpin tidak ganti visi program tetap jalan," tukasnya.

Sementara Yanuar Hariyawan mengaku sudah mengabdi selama 20 tahun di PCR.

"Saya mohon maaf kepada semua jika ada tingkah laku atau kebijakan yang menimbulkan . Keputusan meninggalkan tugas ini suatu hal yang berat bagi saya," kata dia.

"Institusi ini saya anggap sudah jadi bagian diri, alasan mengundurkan diri murni karena keluarga demi orangtua," tukasnya .