Jakarta (ANTARA) - Badan Usaha Milik Negara Telkom Indonesia (Persero) melalui Leap, wajah baru layanan Telkom Digital, mengembangkan metaverse dengan sentuhan lokal bernama metaNesia yang merupakan akronim dari Metaverse Indonesia.
Tak hanya sekadar menyuguhkan interaksi dengan visual biasa, tetapi metaNesia dijanjikan mampu menawarkan pengalaman yang berbeda di dalam dunianya.
"Sebelumnya, orang punya persepsi kalau metaverse harus pakai VR (virtual reality), padahal metaverse more than that. Artinya interaksinya memang bisa menggunakan VR, tetapi kita juga mengenal AR (augmented reality). Bahkan ada juga interaksinya yang lebih sederhana, seperti menggunakan handphone atau PC layaknya bermain gim. Tapi di situ ada bentuk interaksi-interaksi baru yang dimungkinkan dari metaverse ini,” ujar Deputy Executive Vice President Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia Ery Punta Hendraswara dalam siaran pers resminya, Jumat.
Ery menyebutkan banyak peluang-peluang baru yang dapat tercipta dari kehadiran metaverse besutan Telkom, misalnya bagi korporasi ekosistem baru itu dapat memberikan pengalaman baru bagi perusahaan serta konsumen dan target pasar yang akan dicapai.
Dalam beberapa tahun terakhir jangkauan untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan dikenal dengan dua langkah yaitu secara daring dan luring, namun metaverse bisa menjadi jembatan untuk keduanya bisa digabungkan.
MetaNesia bisa memberi sentuhan dan komponen tambahan bagi Telkom untuk melayani konsumen setia ataupun menjaring konsumen baru yang mungkin belum terjangkau.
"Pandemi membuat banyak perubahan. Jadi untuk brand, metaverse tidak hanya sekadar channel baru, tetapi ini suatu new experience dan membuka peluang baru juga untuk mereka memberikan sesuatu yang baru. Misalnya produk baru, di mana produknya bisa saja full digital di metaverse, tetapi di dunia nyata juga kita dapatkan,” tambah Ery.
Sebagai lokomotif digital di Indonesia, Telkom masuk ke teknologi teranyar ini untuk menciptakan dunia metaverse yang saling terhubung dan membangun ekosisitem metaverse di Indonesia.
metaNesia diharapkan bisa menjadi batu loncatan bagi perekonomian virtual di Indonesia yang tidak hanya mewadahi perusahaan-perusahaan besar, tetapi juga menjadi rumah bagi Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) menjangkau peluang-peluang baru.
Product Manager metaNesia Andrew Tarigan menyebutkan metaNesia akan diluncurkan secara akbar pada 31 Juli 2022 lewat ajang Digiland di Istora Senayan, Jakarta.
Nantinya pengunjung bisa menjajal banyak aktivitas dan pengalaman menarik dalam ajang ini termasuk dengan hiburan masa kini seperti e-sport dan pameran NFT.
"Di lokasi peluncuran metaNesia Telkom menyediakan virtual reality (VR), VR-Driving, dan PC. Dengan perangkat-perangkat tersebut, pengunjung bisa menonton konser Pusakata dan Vidi Aldiano secara virtual, merasakan mal dan berkeliling di dunia metaverse, test drive virtual, berkunjung ke galeri NFT, turnamen e-Sport, dan masih banyak keseruan serta pengalaman menarik lainnya," kata Andrew.
Baca juga: Juru bicara Meta benarkan Instagram "down" pagi ini
Baca juga: Sheryl Sandberg dikabarkan keluar dari Meta
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB