Jakarta (ANTARA) - Indonesia terus mendorong upaya pengurangan sampah plastik salah satunya lewat kemitraan antara pihak pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan seperti yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Pemkab Malang bersama the Alliance to End Plastic Waste.
Menurut keterangan tertulis Alliance yang diterima di Jakarta, Kamis, kemitraan antara pemerintah Indonesia dan organisasi nirlaba global itu diwujudkan dengan pengumuman global terkait program Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik pada Konferensi Kelautan PBB 2022 yang digelar pada 27 Juni sampai 1 Juli 2022.
"Inovasi dan kolaborasi sangat penting untuk mengatasi masalah sampah plastik. Program Bersih Indonesia harus mampu memadukan model pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkular untuk meningkatkan nilai ekonomi sampah plastik dan memfasilitasi pengembangan ekosistem yang berada di hilir," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa inovasi dan kolaborasi itu dapat menciptakan aliran pendapatan baru untuk mengekstrak nilai maksimum dari bahan-bahan seperti kaca, kertas, logam dan sampah plastik.
Indonesia sebelumnya telah menetapkan target nasional pengurangan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025 serta pengurangan polusi plastik mendekati nol pada 2040.
Program itu sendiri bertujuan untuk membantu meningkatkan proses pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah plastik di Indonesia. Diharapkan program itu juga dapat mendemonstrasikan model pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan secara finansial di negara berkembang.
Rencananya program itu akan terimplementasi secara bertahap di tiga kabupaten di Pulau Jawa yaitu Malang, Magelang dan Sukabumi sehingga melayani lebih dari 6,5 juta penduduk secara keseluruhan. Bersih Indonesia kini telah dimulai di Malang, Jawa Timur setelah sebelumnya diluncurkan pada 18 Mei 2022.
Dengan kapasitas penuh, ketiga sistem tersebut diharapkan dapat mengumpulkan lebih dari 800.000 ton sampah padat perkotaan dan mengalihkan sekitar 140.000 ton sampah plastik setiap tahun dengan potensi untuk menciptakan sekitar 8.000 pekerjaan.
Baca juga: Aneka sampah plastik ancam cemari laut, begini penjelasannya
Baca juga: DPPLH Kepulauan Meranti buat paving blok dari limbah plastik
Berita Lainnya
Presiden Jokowi janjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
23 April 2024 17:03 WIB
KPK setor Rp2,1 miliar sebagai uang pengganti terpidana Trisna Sutisna
23 April 2024 16:58 WIB
Korsel sebut rezim Korut akan berakhir jika mencoba gunakan senjata nuklir
23 April 2024 16:52 WIB
28 pesawat tiga matra TNI siap lakukan atraksi udara HUT RI di Kota Nusantara
23 April 2024 16:47 WIB
Kemlu imbau WNI di Taiwan agar tetap waspada gempa susulan
23 April 2024 16:35 WIB
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB