DPRD Pekanbaru Sesalkan Penanganan Banjir Tidak Maksimal

id dprd pekanbaru, sesalkan penanganan, banjir tidak maksimal

DPRD Pekanbaru Sesalkan Penanganan Banjir Tidak Maksimal

Pekanbaru, 3/9 (antarariau.com) - DPRD Kota Pekanbaru, Riau, menyesalkan penanganan banjir oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat tidak maksimal, seperti pembuatan saluran pembuang air tidak ditata dengan baik.

"Sebagai contoh lokasi rawan banjir di kawasan Tabek Gadang, jalan SM Amin dan HR Soebrantas, kalau hujan sebentar langsung terendam," kata anggota DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono di Pekanbaru, Selasa.

Dia mengatakan bila hujan di kawasan Tabek Gadang itu, maka air akan mengalir ke jalan Tuah Karya dan jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan mengenangi pemukiman penduduk.

Menurut anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru itu bila masalah banjir dapat diatasi, maka air bah itu mengalir lancar melalui saluran pembuang hingga ke hilir.

Namun kenyataannya penanganan banjir di sekitar Pasar Arengka juga hingga kini belum juga tuntas, kondisi pasar menjadi becek akibat air tergenang.

Dalam waktu dekat, katanya, pihaknya akan melakukan klarifikasi tentang masalah banjir tersebut kepada aparat terkait pada Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Pekanbaru.

Politisi Partai Demoktrat itu mengatakan seharusnya pihak Dinas Pekerjaan Umum melakukan pemetaan tentang lokasi rawan banjir dan berupaya untuk menguranginya setiap tahun karena telah dikucurkan dana untuk masalah itu.

Padahal, katanya, dana yang dikucurkan dari APBD setiap tahun relatif besar untuk penanganan banjir, salah satunya pembuatan saluran pembuang, tapi belakangan ini malah banyak kawasan yang terendam meski hanya hujan turun sebentar.

Selain itu, katanya, pihak terkait juga membangun jembatan penyeberangan di depan pusat perbelanjaan di Panam yang sepi dari aktifitas warga menyeberang.

Bahkan warga menyeberang dengan melintasi jalan sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa dan dikhawatirkan tertabrak kendaraan.

Seharusnya jembatan penyeberangan itu dibangun dekat dengan sekolah SD Negeri 105 dan SD Negeri 163 bukan dekat pusat perbelanjaan, padahal setiap hari ratusan murid yang menyeberang yang dapat membahayakan keselamatan mereka.