Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ketua Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi meminta masyarakat untuk tidak terjebak dan lebih jeli untuk mengkritisi fenomena calon legislatif dari kalangan artis dan selebritis yang ditawarkan partai politik sekarang ini.
"Saya khawatir nantinya gedung DPR RI Senayan akan penuh badut dan artis sinetron yang kapabilitas dan rekam jejaknya dalam mewakili rakyat tidak jelas," kata Jojo Rohi pada Pengawasan Pemilu Bagi Media Massa dan Ormas di Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, fenomena artis sinetron dan juga pelawak masuk daftar caleg adalah akibat dari sistem pendaftaran terbuka yang kini dianut oleh partai politik (Parpol). Hal itu terjadi semata untuk meningkatkan jumlah pemilih karena sosok artis sudah dikenal publik, tidak peduli dengan kapabilitasnya.
"Parpol hanya peduli bagaimana mendapat kursi di parlemen. Tidak perduli calonnya itu dari mana, yang penting dia terkenal, makanya yang muncul adalah artis sinetron dan pelawak," katanya.
Ia menilai sistem pendaftaran terbuka tersebut sangat tidak sehat untuk proses demokratisasi. Sebabnya, masyarakat sangat mendambakan wakil rakyat yang benar-benar kompeten, profesional dan mampu mewakili suara konstituen di parleman.
Selain itu, ia mengatakan sistem pendaftaran terbuka parpol berakibat buruk pada internal mesin politik karena mekanisme pengaderan tidak berjalan dengan baik.
"Kader yang sudah sekian lama berdarah-darah membangun parpol tiba-tiba bisa saja dipotong oleh artis yang mendadak jadi caleg," katanya.
Fenomena Caleg Artis Perlu Diwaspadai
