Bawang Ilegal Lewati Jalur Tikus

id bawang ilegal, lewati jalur tikus

Pekabaru, (antarariau.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau menyatakan bawang merah dari Thailand masuk ke Riau menggunakan "jalur tikus", meski provinsi itu bukan pintu masuk bagi impor hortikultura.

"Biasanya bawang merah Thailand masuk melalui 'jalur tikus' yang ada di beberapa daerah di Riau, seperti Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis, dan itu merupakan permainan spekulan," ujar Kepala Disperindag Riau Zulkarnaen di Pekanbaru, Kamis.

Para spekulan di Riau, kata dia menggunakan beberapa "jalur tikus" yang ada di wilayah pesisir Riau bekerja sama dengan para pedagang lintas batas yang tidak terpantau keberadaannya.

Kalau harga jual bawang merah tinggi di pasaran seperti beberapa waktu lalu yang mencapai Rp60.000 per kilogram, maka para spekulan ini ikut memasarkan bawang merah Thailand ke pasar-pasar tradisional di Riau.

"Cuma, bagi pemakai seperti saya, tidak bisa memakai bawang Thailand karena cita rasanya yang masih kurang dibanding bawang merah lokal yang didatangkan dari Sumatera Barat dan Pulau Jawa," katanya.

Bawang merah dari Thailand mudah ditandai, karena ukurannya yang lebih besar dari bawang lokal, sementara cita rasanya tidak sebanding dengan bawang lokal.

"Impor hortikultura boleh masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Kota Surabaya, kemudian Pelabuhan Belawan di Kota Medan, Pelabuhan Soekarno Hatta di Kota Makasar, dan Bandara Internasional Seokarno-Hatta di Tangerang," ujarnya.

Sepanjang 2013, aparat terkait seperti Bea Cukai dan Kepolisian yang ada di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis telah berulangkali menggagalkan penyeludupan bawang merah asal Thailand yang dimasukkan ke Riau secara ilegal.