Pengerajin boneka "Doll Ellis" Dumai naik kelas berkat Mekaar

id Pengerajin, boneka,Pnm, program mekaar

Pengerajin boneka "Doll Ellis" Dumai naik kelas berkat Mekaar

PNM, Pegadaian, BRI, Holding Ultra Mikro (UMi) latih kaum ibu melek perbankan dan kelola keuangan moderen, Dumai, Selasa (4/4/2022). (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Tuti (38) kini bernafas lega karena penambahan ajuan kreditnya sebesar Rp5 juta bakal cair beberapa hari lagi dari

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero, lewat program Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar).

Pasalnya, wanita yang bermukim di Pangkalan Sesai, Dumai Barat itu bakal mengembangkan usaha kerajinan boneka "Doll Ellis" yang sudah digelutinya sejak 2018 lalu dengan uang yang didapatnya.

"Rencana modal usaha yang akan didapat ini untuk mengembangkan pemasaran boneka dengan menyewa kios di dekat kota," kata Tuti (38) saat dijumpai pada acara Program Pengembangan Kapasitas Usaha Holding Ultra Mikro (UMi), bertema literasi keuangan untuk perempuan UMi yang diselenggarakan PT PNM di Dumai, Selasa.

Janda beranak dua ini mengaku selama ini masih memasarkan bonekanya lewat media sosial, kini ia berniat ingin membuat etalase sederhana sehingga memperluas pemasaran. Lewat program Mekaar, ia sangat terbantu sekali, apalagi kini sudah memperoleh bantuan modal murah sebanyak lima kali berturut-turut.

"Dulu saya awalnya diajak ikut Mekaar oleh tetangga, karena kesulitan mendapatkan modal untuk membeli bahan pembuatan kerajinan boneka," katanya.

Kini usahanya mulai bangkit dari awalnya hanya mampu menjual dua -tiga per bulan boneka aneka model dan ukuran menjadi 50 unit.

"Saya melakukan sendiri, belajar otodidak dari YouTube, dan ternyata bisa," katanya yang memang sudah punya basik menjahit tersebut

Namun keunikan boneka karyanya ini adalah dijahit tangan bukan mesin, selain itu ia juga berupaya memaksimalkan bahan bekas sebagai perpaduan boneka untuk menekan biaya modal.

Tiap boneka ukuran 25 cm dihargai Rp25 ribu dan ukuran paling besar 55 cm dijual Rp150 ribu.

Sementara itu kata Pimpinan PT PNM Cabang Pekanbaru Turmuzi membenarkan PNMsedan melatih puluhan kaum ibu di Dumai melek perbankan dan mengelola keuangan.

ia mengatakan mereka yang dilatih adalah nasabahpenerima program Mekaar, yang merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan prasejahtera beranggota 10 hingga 30 perempuan dengan pembiayaan Rp2-5 juta yang selama ini diberikan bertahap tanpa jaminan.

Selain itu PNM juga rutin melakukan pembinaan dan pelatihan bagi nasabahnya agar mereka bertambah kapasitasnya dan naik kelas. Seperti yang dilakukan kali ini adalah literasi keuangan bagi kaum ibu agar mereka melek dunia digital dan perbankan.

"Harapan kami selain diberi akses pemodalan juga nasabah diberi pelatihan agar bisa kelola keuangan dengan baik dan bisa membedakan antara penggunaan uang untuk usaha dengan keluarga, jangan sampai bantuan digunakan untuk konsumtif tetapi produktif," pesan Turmuzi.

Selain itu PNM, Pegadaian, dan BRI sudah jadi holding dengan tujuan agar meningkatkan usaha masyarakat bisa lebih besar lagi dan naik kelas.

"Kegiatan pelatihan seperti ini rutin dilakukan oleh PNM, bahkan sebulan sampai empat kali," kata Turmuzi.

Dikatakan dia saat ini PNM Dumai miliki tiga kantor Cabang yakni Bukit Kapur, Dumai Barat dan Dumai Timur dengan total nasabah 12 ribuan.

"Kami sudah gelontorkan bantuan Mekaar di tiga wilayah tersebut sebesar Rp40 miliar hingga kini," katanya.

Dikatakan dia dari total nasabah yang ada kini sudah ada berstatus Mekaar Plus, awalnya dibuat kelompok mendapat modal Rp3 juta, lalu naik Rp5 juta dan naik lagi Rp7 juta.

"Jadi bagi mereka yang miliki usaha, miliki skil tetapi tidak miliki modal maka akan diberikan akses pemodalan dari PNM yang dimulai dari kecil hingga naik kelas," katanya.

Sementara itu Wali Kota Dumai Paisal diwakili Sekdako Dumai Indra Gunawan pada kesempatan yang sama mengatakan, Pemkot Dumai menyambut baik program Mekaar untuk Cabang Dumai Barat dan Timur.

"Upaya ini akan secara otomatis memberdayakan kaum perempuan, apalagi kita lihat kasus COVID-19 mulai menurun semoga nikmat ini ditambah dengan masuknya bulan Ramadhan. Diberikan kesempatan luas bagi ibu -ibu dari UMKM dan UMi, insyallah ini momentum tumbuhnya ekonomi keluarga ," kata Sekdako Dumai.