Pekanbaru, (Antarariau.com) - Sejumlah pengrajin keripik nenas di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mengaku belum mengetahui tentang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015.
"MEA, apa itu?. Saya belum tahu...," papar salah seorang pengrajin keripik nenas, Marini (59) di Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa.
Ia mengatakan, pemerintah daerah terutama dari Kabupaten Kampar belum melakukan sosialisasi kepada para pelaku usaha mikro dan kecil di desa tersebut terkait dengan perberlakuan MEA akhir tahun ini.
Pihaknya hanya mengetahui MEA dari media massa terbitan lokal, di mana pengrajin dari buah nanas tersebut harus bersaing dengan produk unggulan yang di nilai sama dari negara tetangga yang berada di kawasan Asia Tenggara.
"Secara pasti saya belum tahu, karena belum ada baik dari pemerintah daerah atau pelaku usaha yang lain. Cuma dari media yang kita baca, bilang seperti itu," ungkap Ali (27), pengrajin nenas yang lain.
Berdasarkan data terakhir, potensi perkebunan nenas di Kecamatan Tambang mencapai 1.550 hektare atau sekitar 4,3 juta pohon dengan total produksi mencapai 2.150 ton per tahun.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1.050 hektare berada di Desa Kuala Nenas dengan total produksi mencapai 1.456 ton per tahun atau 121 ton per bulan.
Berita Lainnya
Berkas belum lengkap, Kadinkes Kampar dan Kapus Siberuang dibebaskan
11 September 2023 12:29 WIB
Petani Kampar mengeluh belum terima pupuk bersubsidi, Juswari : Jaksa usut
26 July 2023 9:59 WIB
12.233 rumah masyarakat Kampar belum dialiri listrik
13 June 2023 16:36 WIB
Belum ada parpol daftarkan bacaleg ke KPU Kampar
04 May 2023 22:41 WIB
Belum ada Parpol daftarkan Bacaleg di KPU Kampar
02 May 2023 9:10 WIB
Sidik jari hancur, mayat di Kampar belum diketahui identitasnya
29 November 2022 11:50 WIB
Potensi wisata Kampar belum terkelola dengan baik
31 May 2022 13:33 WIB
Kamsol belum tempati Rumah Dinas, ini alasannya
24 May 2022 14:47 WIB