Jakarta (ANTARA) - Pimpinan perusahaan minyak National Iranian Oil Company (NIOC) pada Jumat (11/3) mengatakan bahwa Iran siap memasok kebutuhan minyak untuk pasar dunia dan menstabilkan harga, menurut laporan kantor berita resmi IRNA.
Pemerintah Iran telah melakukan segala upaya untuk mendapatkan kembali pangsa minyak Iran di pasar dunia dan meningkatkannya, kata CEO NIOC Mohsen Khojasteh Mehr kepada IRNA.
"Langkah-langkah yang diperlukan sedang diambil untuk masa sanksi dan pascasanksi" bagi Iran untuk kembali ke pasar dunia, katanya seperti dikutip.
Baca juga: Harga minyak merosot di Asia karena prospek pelonggaran sanksi minyak Iran
Posisi Iran dalam memasok minyak untuk dunia terbilang khusus, katanya, menambahkan bahwa perusahaan kilang minyak Eropa yakin Iran adalah pemasok berkelanjutan untuk kebutuhan energi.
"Di NIOC, kami siap memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan Eropa, dan juga perusahaan lainnya," ujarnya.
Iran sepenuhnya siap memasok apa pun yang diinginkan pasar dari minyak Iran, tegas Khojasteh Mehr.
Industri perminyakan Iran dan ekspornya dikenai sanksi sepihak Amerika Serikat (AS) sejak musim panas 2018, setelah mantan presiden AS Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan nuklir 2015 dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi baru terhadap negara itu.
Baca juga: Minyak ditutup beragam, di tengah ketidakpastian geopolitik dan pasokan
Pewarta: Xinhua
Berita Lainnya
Erick Thohir ajak masyarakat doakan Garuda Muda lolos ke Olimpiade Paris
02 May 2024 17:02 WIB
Warga Malaysia ini masuk Indonesia secara ilegal, ini yang dilakukan Kemenkumham Riau
02 May 2024 16:58 WIB
BMKG sebut gelombang panas Asia tidak terdampak di Indonesia
02 May 2024 16:45 WIB
Mendag Zulkifli Hasan minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
02 May 2024 16:40 WIB
BPS catat inflasi pada Lebaran 2024 lebih rendah dari tahun-tahun lalu
02 May 2024 16:30 WIB
Program Kartu Prakerja raih penghargaan Wenhui Awards dari UNESCO
02 May 2024 16:15 WIB
Puan Maharani ajak dukung kemajuan ekosistem pendidikan pada Hardiknas 2024
02 May 2024 15:54 WIB
ADB dorong pemerintah di Asia dan Pasifik dukung kesejahteraan penduduk lanjut usia
02 May 2024 15:32 WIB