Jakarta (ANTARA) - Festival Film Cannes pada Selasa (1/2) waktu setempat mengatakan pihaknya tidak akan menerima kehadiran delegasi resmi pemerintah Rusia untuk acara edisi ke-75 itu pada Mei mendatang sebagai upaya untuk menyalurkan solidaritas kepada masyarakat Ukraina.
"Kecuali perang dapat berakhir dengan kondisi yang akan memuaskan rakyat Ukraina, telah diputuskan bahwa kami tidak akan menyambut delegasi resmi Rusia atau menerima kehadiran siapa pun yang terkait dengan pemerintah Rusia," kata penyelenggara dikutip dari Variety pada Rabu.
Baca juga: Universal Pictures ikut hentikan pengiriman film ke bioskop Rusia
Pihak penyelenggara mengatakan acara festival itu menentang situasi perang serta mengecam sikap Rusia dan para pemimpinnya. Di sisi lain, pihaknya juga memuji keberanian semua orang di Rusia yang mengambil risiko untuk memprotes agresi dan invasi Ukraina.
Sementara delegasi dari pemerintah Rusia dilarang hadir, pernyataan Festival Cannes menyiratkan bahwa pembuat film individu masih dapat diterima di festival tersebut. Meski demikian, masih belum jelas apakah film mereka akan dipilih untuk masuk ke kompetisi atau masuk di tempat lain dalam festival tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, festival Prancis telah menyoroti generasi baru pembuat film Rusia seperti Kirill Serebrennikov. Dua film terakhir Serebrennikov, "Petrov's Flu" dan "Leto", telah berkompetisi di festival tersebut.
Baca juga: Walt Disney akan tangguhkan semua rilis film di Rusia
Serebrennikov diperkirakan akan kembali ke kompetisi Cannes tahun ini dengan membawa film "Tchaikovsky's Wife". Film ini diproduksi oleh Hype Film, sebuah perusahaan yang berbasis di Moskow, dengan mitra internasional termasuk Charades Productions, Logical Pictures, dan Bord Cadre Films.
Namun sementara itu, Serebrennikov masih dilarang melakukan perjalanan ke luar Rusia selama tiga tahun dan dituduh melakukan penggelapan oleh pemerintah Rusia.
Pada Selasa (1/2), European Film Academy (EFA) juga mengambil sikap atas invasi Rusia ke Ukraina. EFA memutuskan untuk mengecualikan film-film Rusia dari Penghargaan Film Eropa.
Ketika mendengar pernyataan EFA, pembuat film asal Ukraina Sergei Loznitsa mengatakan kepada Variety bahwa dirinya di sisi lain juga memikirkan nasib para pembuat film Rusia yang ikut menentang perang.
"Ketika saya mendengar hari ini seruan untuk melarang film Rusia, saya memikirkan pembuat film pada dasarnya adalah orang baik. Mereka adalah korban seperti kita dari agresi ini,” kata Loznitsa.
Baca juga: Film aksi fiksi sains "Anomaly" tayang perdana 25 Februari