Selatpanjang (ANTARA) - Penemuan mayat yang diduga awak kapal KLM Samudera Indah yang terbakar di Selat Malaka, tepatnya di perairan Desa Melai, Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti Kepulauan Meranti ternyata adalah satu dari dua korban yang hilang pada saat insiden tersebut. Nama korbanZakaria (56) yang merupakan anak buah kapal (ABK) sekaligus seorang koki.
Penemuan mayat tersebut membuahkan hasil setelah tiga hari dilakukan pencarian oleh tim gabungan sejak Rabu (16/2). Mayat ditemukan mengambang tengkurap di perairan Selat Bengkalis di Tanjung Sekodi oleh anggota Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Selatpanjang.
Danposal Selatpanjang, Letda Laut (P) S Jerry Hendra mengatakanmayat yang ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB. Kondisinya dalam keadaan utuh di tengah laut dan masih mengenakan baju serta celana pendek. Namun tanpa melekat indentitas pengenal.
Sebelumnya, tim gabungan sudah berjam-jam melakukan pencarian pada hari ketiga. Di saat anggota Posal Selatpanjang berniat ingin beristirahat dan mencari lokasi untuk makan siang, tiba-tiba melihat ada sesuatu mengapung.
Bahkan sejumlah nelayan yang tidak jauh dari lokasi juga melihatnya, namun mereka tidak berani mendekat ke arah yang menjadi pusat perhatian tersebut.
"Ketika didekati, bahwa benar itu adalah mayat dan anggota langsung mengevakuasi bersama nelayan di situ. Kebetulan anggota hanya berdua di lokasi," ujar Jerry.
Mayat pun dibawa ke Selatpanjang menggunakan speed boat Patroli. Sesampainya di Pelabuhan, anggota keluarga menyatakan jika itu adalah jenazah Zakaria yang menjadi korban terbakarnya kapal KLM Samudera Indah.
Ia hilang bersama rekannya bernama Dedi Trisnawan (39) yang merupakan Kepala Kamar Mesin tetapi belum berhasil ditemukan sampai saat ini.
"Jenazah tiba di Selatpanjang pukul 14.10 WIB dan langsung dibawa menggunakan ambulans. Setibanya tadi, anak korban menyampaikan kalau mayat tersebut merupakan ayahnya," ungkap Jerry.
Sebelumnya, Kapal kargo KLM Samudera Indah bermuatan arang dan tepung sagu terbakar di perairan Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (16/2).
Dari insiden itu, enam awak kapal dalam keadaan selamat. Sementara dua orang lainnya dinyatakan hilang dan saat ini sedang dilakukan pencarian oleh Basarnas Pekanbaru beserta pihak terkait.
Mereka yang hilang adalah Deddy Trisnawan sebagai kepala kamar mesin (KKM/Chief Engineer) dan anak buah kapalatas nama Zakaria.
Sejumlah pihak pun akhirnya melakukan upaya pencarian terhadap dua orang korban yang belum ditemukan. Di antaranya Sat Polairud Polres Kepulauan Meranti, Dit Polairud Polda Riau, Basarnas, TNI AL, KSOP, dan dibantu nelayan setempat.
Untuk diketahui, kapal kargo KLM Samudera Indah berangkat dari Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau menuju Batu Pahat, Malaysia. Kapal ini mengangkut muatan 84 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu.
Sementara, ada sebanyak delapan orang yang mengoperasikan kapal tersebut. Masing-masing dengan atas nama Amir Hidayat sebagai nakhoda dan Deddy Trisnawan sebagai KKM. Enam orang lainnya sebagai ABK yakni Afis Efendi, M Syahril, Abdul Jalil, M Sukiran, M Fadli Saputra, dan Zakaria.
Berita Lainnya
Korban kapal terbakar di Selat Malaka ditemukan terapung di perairan Bengkalis
19 February 2022 13:58 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB