Kemendikbudristek dorong komitmen industri untuk berinvestasi pada SMK PK

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, investasi, smk

Kemendikbudristek dorong komitmen industri untuk berinvestasi pada SMK PK

Ilustrasi - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sedang melakukan praktik pembelajaran (ANTARA/HO-Humas Kemendikbudristek)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong komitmen industri berinvestasi pada Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK).

"Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK, yang terbagi atas dana tunai dan atau dana in kind. Pada skema pemadanan ini, Kemendikbudristek menggelontorkan dana senilai kurang lebih Rp750 miliar. Jadi dalam skema ini, Kemendikbudristek akan memadankan investasi oleh industri untuk penguatan pembelajaran serta sarana dan prasarana SMK yang perbandingannya akan disesuaikan dengan kebutuhan rencana bisnis,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, pada peluncuran program Skema Pemadanan Dukungan SMK PK, di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Vaksinasi siswa SMA SMK negeri di Riau capai 84,11 persen

Kemendikbudristek mengembangkan skema baru dalam mendorong kolaborasi yang terukur antara SMK PK dengan industri, yaitu skema Pemadanan Dukungan. Dalam skema itu, ada tiga intervensi minimal yang harus diberikan industri kepada sekolah yang menjadi SMK PK, meliputi penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi industri di SMK, dan penguatan sarana prasarana teaching factory.

Hal itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo agar industri maupun pendidikan vokasi harus saling membuka diri untuk berubah, menemukan cara-cara baru, menemukan model kerja sama baru yang saling menguntungkan dan menghasilkan nilai tambah yang maksimal untuk perekonomian nasional.

Mendikbudristek menambahkan melalui program SMK PK, SMK dipersiapkan untuk menjawab tantangan persaingan dan situasi global yang dinamis. Mulai dari sulitnya mendapat talenta yang kompetensinya sesuai dan berkualitas, kebutuhan akan inovasi untuk mengurangi biaya produksi yang tinggi, serta pemulihan ekonomi imbas dari COVID-19.

Baca juga: Aniaya juniornya, 10 siswa SMK Akpelni Semarang ditangkap

Hingga 2021, tercatat sebanyak 901 SMK sudah mengikuti dan menerima manfaat dari program SMK PK. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya berada dalam tingkatan menengah baik, yaitu memiliki kurikulum, sarana prasarana pembelajaran, praktik kerja industri, teaching factory, praktisi mengajar, guru magang, lulusan dengan sertifikat, guru dengan sertifikasi yang berkembang untuk selaras dengan dunia industri, kepala sekolah proaktif memimpin sekolah dengan kemampuan manajerial, wirausaha, dan pemimpin belajar yang baik.

Sekolah yang mengikuti SMK PK akan dibina oleh Kemendikbudristek selama tiga tahun. Saat mendaftar, SMK PK mengusulkan proposal rencana bisnis. Dari rencana-rencana bisnis yang terkumpul, industri memilih SMK yang berpotensi dari platform Kemendikbudristek.

Rencana bisnis yang terpilih tidak serta merta langsung digunakan oleh industri, melainkan diberi masukan terlebih dahulu sebelum diambil kesepakatan. Dari rencana bisnis yang disepakati, Kemendikbudristek meninjau proposal rencana bisnis bersama dengan industri dan SMK.

Dan ketika proposal disetujui, Kemendikbudristek memberikan pemadanan pada investasi yang diberikan industri. Durasi skema Pemadanan Dukungan akan berlangsung selama satu tahun, dan dapat dilanjutkan di tahun berikutnya.

Baca juga: Program Technical Factory PT RAPP latih siswa SMK siap jadi karyawan

Dengan skema Pemadanan Dukungan, Kemendikbudristek menggalang partisipasi dan komitmen industri untuk berkolaborasi dengan SMK PK.

Pada pelaksanaan SMK PK sebelumnya, sejumlah industri telah melakukan praktik baik kemitraan dengan sekolah pengampu program. Di antaranya adalah Kelas Industri PT Trakindo Utama di SMKN 1 Singosari, kerja sama dan dukungan PT Astra International Tbk untuk SMKN 1 Leuwiliang pada kompetensi keahlian agribisnis pengolahan hasil pertanian, serta kerja sama Dtech Engineering dengan SMKN 2 Salatiga dalam project inovasi, pelatihan, dan pendampingan dalam product development beserta komersialisasinya.

Berdasarkan praktik baik tersebut, melalui skema Pemadanan Dukungan itu industri setidaknya akan mendapatkan tiga keuntungan nyata, yaitu talenta, produk/jasa dukung rantai pasok, branding dan marketing. Sedangkan dari sisi finansial, industri yang bekerja sama dengan SMK akan mendapat insentif pajak melalui tax deduction atau supertax deduction.

Saat ini, Kemendikbudristek masih membuka pendaftaran bagi SMK, baik sebagai SMK PK lanjutan atau pendaftar baru sampai tanggal 6 Februari 2022. Sementara industri yang ingin mengikuti program ini sudah bisa melakukan pembuatan akun melalui laman pendaftaran.

Informasi lebih lanjut dan pendaftaran Program SMK PK Tahun 2022 dapat diakses pada laman https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk.

Baca juga: Program SMK Vokasi RAPP, dorong peningkatan SDM