Pekanbaru, (antarariau.com) - Seekor gajah Sumatera ditemukan mati dengan kondisi gading sudah hilang di daerah yang berbatasan dengan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau.
"Gajah ini masih berumur empat tahun, dan gadingnya sudah dicabut," kata Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Kupin Simbolong, ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan, diduga gajah itu baru mati sehari yang lalu. Lokasi penemuan anak gajah malang itu berada di hutan tanaman industri perusahaan di daerah Basrah, perbatasan Kabupaten Pelalawan dengan Kuantan Singingi.
"Pelakunya sungguh biadab, karena gading gajah usia empat tahun masih sangat kecil. Mungkin hanya menjadi tempat mengisap rokok," kata Kupin.
Kepala Bidang Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Syahimin, mengatakan akan mengirim tim dokter hewan untuk melakukan otopsi terhadap bangkai gajah tersebut.
"Otopsi akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian gajah itu apa diracun atau ada sebab lainnya," katanya.
Ia mengatakan, dugaan awal penyebab kematian gajah itu akibat konflik dengan manusia atau bisa juga motifnya perburuan gading.
Sementara itu, Humas WWF Program Riau Syamsidar mengatakan ditemukannya bangkai gajah liar itu menjadi kasus pertama kematian gajah Sumatera pada tahun ini. Sedangkan, kasus kematian gajah di Riau pada 2012 mencapai 15 ekor yang hingga kini belum ada yang terungkap pelakunya.
"Gajah muda yang mati ini kemungkinan besar berasal dari kantong gajah Tesso Nilo, dimana pada tahun 2012 ditemukan 12 kasus kematian gajah di kawasan itu," kata Syamsidar.
Menurut dia, terus terjadinya kematian gajah di Tesso Nilo menjadi ancaman bagi kelestarian satwa yang teracam punah itu. Berdasarkan data WWF, populasi gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus) di kantong gajah Tesso Nilo diperkirakan tinggal 150-200 ekor.
