Kampar (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengevakuasi seekor anak gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang ditemukan terpisah dari induknya di perkebunan sawit warga di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Senin (10/3).
Kepala BBKSDA Riau Genman Suhefti Hasibuan di Pekanbaru, Selasa, mengatakan evakuasi dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat sehari sebelumnya.
Anak gajah berjenis kelamin jantan itu diduga berusia sekitar dua bulan dan ditinggalkan induknya yang terus bergerak menjauh bersama kelompoknya.
“Setelah pemeriksaan fisik, anak gajah ini dalam kondisi sehat, tetapi karena usianya masih sangat muda, ia hanya bisa mengonsumsi susu dan perlu perawatan khusus,” terang Genman.
Tim unit penyelamat satwa liar BBKSDA Riau segera membawa anak gajah tersebut ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas untuk perawatan intensif. Langkah ini diambil untuk memastikan kesehatan satwa tetap terjaga serta mencegah risiko penyakit yang bisa menyerangnya di alam liar.
Keberadaan anak gajah yang terpisah dari induknya ini juga berpotensi memicu konflik dengan manusia dan satwa liar lainnya.
"Kami akan terus berupaya menemukan induk serta kelompoknya agar anak gajah ini bisa segera kembali ke habitat alaminya," lanjutnya.
Genman mengapresiasi masyarakat yang turut berperan dalam proses penyelamatan ini. Ia juga mengingatkan agar warga tidak bertindak anarkis terhadap satwa liar yang dilindungi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memburu, menjerat, atau menyiksa satwa liar. Selain itu, warga yang tinggal di sekitar kawasan konservasi perlu beradaptasi dengan keberadaan satwa dan turut melindungi kelangsungan hidupnya,” tegasnya.