Baru buka, minyak goreng murah di ritel Pekanbaru langsung habis

id Minyak, goreng, murah, di ritel, Pekanbaru.

Baru buka, minyak goreng murah di ritel Pekanbaru langsung habis

Sejumlah toko ritel moderen di Pekanbaru mulai pajang minyak goreng murah Rp14.000 per liter. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Program minyak goreng murah oleh pemerintah lewat ritel moderen di Kota Pekanbaru langsung habis diserbu masyarakat.

Pantauan ANTARA di seputaran Jalan Fazar ritel modern pada pukul 9.00 WIB sudah kehabisan minyak goreng harga Rp14.000 per liter.

"Sudah habis buk, hari ini cuma dapat jatah satu dus kemasan 1 liter," kata Yuli penjaga toko di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengaku toko tempat ia bekerja beberapa hari lalu juga ada menjual minyak murah seharga Rp14.000 per liter, namun jumlahnya terbatas.

"Untuk pembelian kami juga batasi 1 liter per orang," katanya.

Sementara itu Lisna (40), warga Jalan Fajar mengaku tidak tahu ada minyak murah di ritel moderen itu padahal ia berharap dapat membelinya.

"Harusnya pemerintah menyalurkan lewat RT masing-masing jadi mereka tahu ada minyak murah dan yang membeli benar-benar orang kurang mampu seperti saya," katanya.

Berbeda dengan Ina (35) warga Jalan Durian bisa mendapat walau hanya 1 liter, lumayan meringankan beban belanja hari itu

"Tadi kebetulan masih tersisa 1 liter lagi dengan harga Rp14.000 waktu ke toko dekat rumah, cukup lah untuk sepekan," kata Lina.

Perlu diketahui sebelumnya pemerintah resmi mengimplementasikan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter untuk semua jenis kemasan mulai hari ini, 19 Januari 2022.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi meminta masyarakat untuk tak melakukan panic buying atau memborong dalam jumlah besar karena pasokan dipastikan memadai.

"Saya juga mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panic buying atau membeli secara berlebihan karena pemerintah sudah menjamin pasokan dan stok minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter pasti dapat mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat," kata Lutfi dalam konferensi pers di Jakarta.

Lutfi mengatakan,pemerintah akan menyiapkan minyak goreng sebanyak 250 juta liter per bulan. Penyediaan itu akan dilakukan selama enam bulan sehingga total pasokan mencapai 1,5 miliar liter. Kebijakan satu harga diberlakukan karena pemerintah memberi subsidi atas harga keekonomian dari produsen dan harga di pasaran.

Lutfi mengatakan anggaran untuk subsidi yang disiapkan mencapai Rp 7,6 triliun yang bersumber dari dana pungutan ekspor sawit kelolaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Dia mengatakan harga Rp 14 ribu per liter bisa mulai dinikmati konsumen yang berbelanja di retail modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Adapun kebijakan satu harga di pasar tradisional akan diterapkan bertahap selambat-lambatnya sepekan sejak kebijakan dimulai.