Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan riset vaksin Merah Putih tidak akan terhambat karena proses integrasi lembaga pemerintah nonkementerian dan berbagai unit penelitian dan pengembangan di kementerian/lembaga ke BRIN.
"Kegiatan riset vaksin Merah Putih tetap berjalan dan itu menjadi target saya, jadi saya pastikan berjalan dan fokus menyelesaikan target yang telah ditetapkan," kata Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Spanyol tawarkan dosis ketiga vaksin 'booster' bagi warga usia 18 tahun ke atas
Handoko menilai dengan integrasi tersebut, tim vaksin Merah Putih dapat semakin kuat karena sumber daya manusianya bertambah dan dukungan infrastruktur juga semakin baik.
Ia menuturkan selama proses integrasi, semua kegiatan riset di eks kementerian/lembaga (K/L) yang bergabung dengan BRIN tetap berjalan seperti semula dan menyelesaikan semua target yang telah ditetapkan.
Adapun fokus riset yang dilakukan BRIN pada 2022 adalah penanganan COVID-19 khususnya vaksin Merah Putih dan pengembangan alat deteksi non-Polymerase Chain Reaction (PCR).
Terkait perkembangan riset vaksin Merah Putih, Handoko menjamin integrasi tersebut tidak akan memengaruhi jalannya riset vaksin Merah Putih, justru akan semakin baik.
Baca juga: BIN Sumbar lakukan vaksinasi booster pertama di Sawahlunto
Handoko mengatakan proses integrasi tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan critical mass riset di Indonesia yang selama ini masih rendah.
Menurut Handoko, selama ini yang menjadi permasalahan fundamental pada riset di Indonesia adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) unggul, infrastruktur yang kurang memadai, dan pendanaan yang terbatas.
Dengan terintegrasinya seluruh lembaga riset di Indonesia maka secara otomatis jumlah SDM unggul meningkat, infrastruktur menjadi lengkap, dan pendanaan juga bertambah. Pada akhirnya, integrasi itu dapat meningkatkan critical mass riset di Indonesia.
Baca juga: Dinkes Kampar jelaskan penggunaan vaksin booster
Ia mengatakan dengan bergabungnya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN, bersama dengan lembaga/unit penelitian dan pengembangan lain seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, maka tim vaksin Merah Putih akan semakin diperkuat karena SDM bertambah.
Handoko memastikan tim vaksin Eijkman tetap berjalan, dan semakin kuat karena SDM bertambah dari rekan-rekan kepakaran lain dari eks LIPI dan eks Balitbangkes.
Baca juga: Gubernur Riau minta wartawan segera divaksin "booster" biar tidak terpapar COVID-19
Berita Lainnya
Malaysia mengutuk keras serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
08 May 2024 17:02 WIB
Wapres Ma'ruf Amin sebut media jadi instrumen efektif tebarkan kebaikan
08 May 2024 16:46 WIB
Bahama menyatakan secara resmi akui negara Palestina
08 May 2024 16:38 WIB
Bina 148 UMKM, PT IKPP raih penghargaan 'Indonesia Best CSR in Pulp & Paper Sector 2024'
08 May 2024 16:14 WIB
Staf Ahli Menkumham beri penguatan Tusi serta reformasi birokrasi
08 May 2024 16:09 WIB
Kemhan RI ajukan anggaran khusus tangani Papua untuk beli heli dan sensor
08 May 2024 16:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan pentingnya ketahanan budaya di era globalisasi
08 May 2024 15:48 WIB
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dukung terciptanya jurnalisme yang berkualitas
08 May 2024 15:26 WIB