Pekanbaru (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Riau dr Indra Yopi mengatakan, sejauh ini pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 6-12 tahun di kabupaten/kota setempat sudah bergulir, dan aman, bahkan belum ada laporan keluhan dampaknya.
“Vaksin untuk anak-anak usia 6-12 tahun sudah berjalan, sejauh ini tidak ada laporan hal-hal yang tidak diinginkan. Kemarin sudah dilaksanakan di RS Bhayangkara, di Siak, dan beberapa SD Negeri di Pekanbaru," kata Indra Yopi di Pekanbaru, Rabu.
Dia mengatakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), telah memberikan rekomendasi untuk vaksin COVID-19 bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Bahkan di beberapa provinsi dan di Kota Pekanbaru telah dilaksanakan vaksinasi bagi anak-anak dengan menggunakan vaksin jenis Sinovac.
Sejakdiprogramkan dua bulan yang lalu, sejauh ini pelaksanaannya berjalan aman dan terkendali, lagipula anak-anak yang divaksin sudah melalui proses pemeriksaan kesehatan.
"Contohnya saat pelaksanaan vaksin bagi anak-anak di Bhayangkara bahkan di observasi oleh IDAI. Dan belum ada laporan efek samping dari vaksin bagi anak-anak. Masyarakat yang ingin anaknya divaksin silahkan," kata Indra.
Dokter ahli paru ini menyampaikan, jika pun ada orangtua yang menolak tentu akan ada konsekuensinya. Dimana saat ini mulai berkembang varian baru COVID-19 di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Namun dengan telah divaksin maka virus COVID-19 yang masuk tidak akan memberatkan pasien yang terkena.
"Kalau ada orangtua yang menolak itu haknya. Tapi konsekuensinya anak akan mudah terpapar virus COVID-19. Apalagi akan datang pembelajaran sekolah tatap muka 100 persen tentu akan berisiko terhadap anak yang tidak divaksinasi dan akan menularkan ke orangtua dan keluarga yang juga belum divaksin," kata Indra Yopi.
Selain itu anak yang tidak divaksinasi sesuai aturannya tidak diperbolehkan sekolah tatap muka langsung. Pembelajaran secara online, tidak disamakan dengan anak yang sudah divaksinasi.
"Jangan sampai ada perbedaan," katanya lagi.
Lebih jauh dikatakan Indra Yopi, tingginya progres vaksinasi di Provinsi Riau juga berdampak dengan semakin berkurangnya kasus terkonfirmasi COVID-19 di Provinsi Riau. Bahkan kasus harian di Riau berada di bawah lima kasus.
"Akibat vaksin ini kasus positif di Riau semakin menurun, dan kita bisa seperti ini. Kalau tidak divaksin tidak yakin kita. Sama halnya pada saat pelaksanaan vaksin pertama banyak yang heboh, dan sekarang semua berjalan lancar, dan kita merasakannya kasus berkurang," tukas Indra.
Perlu diketahui, data Diskes Riau melaporkan untuk kasus harian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terus melandai. Sejak awal tahun baru 2022 kasus harian di bawah 5 kasus, dan untuk hari Senin (10/1/2022) kemarin terdapat penambahan 1 kasus positif, sehingga total 128.571 kasus positif di Riau.
Sedangkan untuk pasien yang sembuh, terdapat 1 penambahan pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh. Begitu juga dengan pasien yang meninggal dunia tidak terdapat penambahan alias nihil.
Berita Lainnya
Menko AHY: Semangat satgas penurunan harga tiket pesawat untuk kemudahan publik
30 October 2024 14:37 WIB
Satgas Koops Habema bantu terangi rumah warga Papua saat patroli di Maybrat
28 October 2024 12:36 WIB
139 warga positif malaria, Tim Satgas Inhil lakukan penanggulangan intensif
19 October 2024 15:47 WIB
Jaga kemanan pilkada, Satgas preventif llpatroli sinergitas
17 October 2024 12:22 WIB
Plt Mendes Muhadjir Effendy usul bentuk satgas terkait status tanah daerah transmigrasi
05 October 2024 13:25 WIB
Mendag sebut satgas kembali ekspos barang impor ilegal senilai Rp20 miliar
19 August 2024 16:20 WIB
Perasaan Anasrul saat rumahnya direhab Satgas TMMD Kampar
04 August 2024 17:46 WIB
Satgas Pamtas Yonif 111/KB periksa patok di perbatasan RI-PNG
01 August 2024 13:21 WIB