Muatan barang di pelabuhan Baubau meningkat signifikan sepanjang 2021

id pelni

Muatan barang di pelabuhan Baubau meningkat signifikan  sepanjang 2021

Suasana konteiner Pelni saat beroperasi di pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sultra. (Antara/Yusran)

Baubau (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau Pelni (Persero) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mencatat muatan barang di kapal maupun kontainer milik perusahaan BUMN yang diberangkatkan dari pelabuhan MurhumBaubau sepanjang 2021 meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.

"Target muatan baik dari general cargo, dry kontainer, reefer kontainer, kendaraan maupun redpack ada peningkatan dari tahun 2020," kata Kepala PT.Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Baubau, Juni Samsuddin Sitorus, di Baubau, Selasa.

Ia merinci, untuk muatan barang curah atau general cargo pada 2020 sebanyak 172.945 ton, meningkat pada 2021 menjadi 467.423 ton, sedangkan dry kontainer atau muatan kering pada 2020 sebanyak 192 teus (kontainer) mengalami peningkatan pada 2021 sebesar 232 teus.

"Untuk reefer kontainer (muatan beku) pada 2021 juga naik sebesar 124 teus dari tahun sebelumnya hanya 103 teus," rincinya.

Ia menambahkan barang dry kontainer dan reefer kontainer yang diberangkatkan dari pelabuhan Murhum Baubau itu biasanya menuju pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta).

Rata-rata muatan kering itu berupa kelapa, kopra, mete, dan barang pindahan, sementara muatan beku yakni ikan teri.

Ia juga memaparkanmuatan kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang tercatat sebanyak 46 unit selama 2020, meningkat menjadi 119 unit pada 2021.

Begitu pula, kata mantan Kepala Pelni Cabang Merauke ini, muatan redpack sebanyak 2.784 ton pada 2020 mengalami peningkatan menjadi 3.858 ton tahun 2021.

Redpack merupakan jasa pengiriman barang yang muatannya dibatasi, dalam artian maksimal sebesar 50 kilogram dengan dimensi lebar 0,5 meter dan tinggi tidak lebih dari 1 meter.

"Jadi (redpack) ketentuannya seperti itu, jadi memang untuk barang-barang, barang-barang kecil tapi sangat berharga. Jadi seperti itu yang biasa dipakai menggunakan redpack," ujar mantan Kepala Pelni Cabang Serui ini.

Ia mengharapkan adanya kenaikan jumlah muatan barang maupun penumpang pada 2022, seiring dengan makin menurunnya jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air.