Jakarta (ANTARA) - Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang DKI Jakarta mengatakan bahwa puncak mudik Idul Fitri 1446 Hijriah di Pelabuhan Tanjung Priok terjadi pada Selasa ini
"Hari ini ada 1.600 penumpang yang berangkat menggunakan kapal KM Dobonsolo ke wilayah Indonesia Timur," kata Kepala Cabang PT Pelni DKI Jakarta Dicky Darmawan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Ia mengatakan, dari 2.000 kapasitas kursi yang ada di KM Dobonsolo sudah terisi 1.600 dan sisanya akan terisi di pelabuhan tujuan lainnya.
KM Dobonsolo berangkat pukul 11.00 WIB dengan sejumlah tujuan mulai dari Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Ambon, Banda,Tual, Dobo, Kaimana dan Fak-Fak.
Ia mengatakan awalnya puncak mudik diprediksi pada Minggu (30/3) karena ada tiga kapal yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok tapi hingga hari ini baru 400 ratus kursi yang dipesan.
"Mungkin karena waktu terlalu mepet Lebaran dan jadinya mereka Lebaran di atas kapal juga," kata dia.
Pemudik di Pelabuhan Tanjung Priok pada Selasa (25/3/2025). (ANTARA/Mario Sofia Nasution)
Sebelumnya, PT Pelni Cabang DKI Jakarta menyiapkan sembilan kapal penumpang untuk melayani angkutan mudik 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Kami memiliki satu kapal dengan muatan 3.000 penumpang, enam kapal dengan kapasitas 2.000 penumpang dan dua kapal dengan muatan 1.000 penumpang,” kata Kepala Cabang Pelni DKI Jakarta Dicky Dermawan di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sembilan kapal tersebut adalah KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Gunung Dempo, KM Labobar, KM Tidar, KM Kelud, KM Bukit Raya, KM Ngappulu dan KM Kelimutu.
Sembilan kapal ini melayani rute pelayaran ke sejumlah pelabuhan mulai dari pelabuhan di wilayah barat seperti Belawan dan Batam.
Kemudian jalur tengah ke Ambon, Banda, Bau-Bau, Larantuka, Kupang hingga ke wilayah timur di Papua. "Kami siap melakukan layanan mudik dan mengantarkan penumpang selamat sampai tujuan," kata dia.
Baca juga: Periksa instalasi listrik cegah rumah terjadinya kebakaran saat ditinggal mudik
Baca juga: KAI sebut puncak arus mudik 28 Maret, kebijakan WFA dorong mudik lebih awal