Rudenim Pekanbaru Disinggahi 18 Bocah Negara Konflik

id rudenim pekanbaru, disinggahi 18, bocah negara konflik

Rudenim Pekanbaru Disinggahi 18 Bocah Negara Konflik

Pekanbaru, (antarariau.com) - Sebanyak 18 orang anak warga negara asing pengungsi (imigran) berusia sekitar satu hingga delapan tahun tercatat masih menghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru Provinsi Riau.

"Mereka menginap di sejumlah ruangan bersama orang tua mereka dan diberikan layanan yang sehat serta makanan dan gizi yang cukup," kata Kepala Seksi Registrasi Rudenim Pekanbaru Irawan kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Kehidupan anak-anak imigran tersebut kata dia layaknya seperti bocah pada umumnya yang dibiarkan bermain bersama rekan sebaya meski mereka berlainan bangsa atau warga negara.

Irawan menjelaskan, dari 18 bocah tersebut, tiga diantaranya merupakan anak imigran asal Iran sementara lima lainnya berasal dari Iraq.

Kemudian kata dia, ada juga asal Srilanka yakni dua anak dan dari Palestina terbanyak, yakni mencapai delapan orang anak.

"Mereka seluruhnya bercengkrama dengan keluarga masing-masing dan sering bermain saat siang atau malam," katanya.

Irawan mengatakan, jumlah anak imigran yang tertampung di Rudenim Pekanbaru tersebut cenderung berkurang dibandingan tahun 2012 yang sempat mencapai sebanyak 53 anak dari berbagai negara yang tengah dilanda konflik politik mulai.

Bahkan ketika itu, Rudenim sempat menginapkan beberapa bayi dan balita yang kini telah kembali ke negara asal dan negara tujuan suaka.

Kepala Rudenim Pekanbaru Santosa mengatakan seluruh anak-anak warga negara konflik ini dilindungi oleh negara sesuai dengan amanat Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Para anak-anak ini, bersama keluarga dan orang tuanya, jelasnya, tengah menunggu hak suaka dari lembaga PBB yang membidangi masalah pengungsian. Sebagian besar tujuan para warga imigran ini adalah Australia yang memang memiliki mandat menampung para pengungsi asal negara-negara konflik.

Secara keseluruhan, saat ini di Rudenim Pekanbaru terdata telah dihuni oleh sebanyak 125 imigran menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai168 orang imigran asal berbagai negara konflik khususnya Afghanistan. ***4*** (T.KR-FZR)