Beijing (ANTARA) - Pesawat tempur yang dikerahkan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ke Selat Taiwan sepanjang 2021 lebih banyak daripada yang dicatat oleh Taiwan.
"Jumlah aktual pesawat yang dikerahkan itu lebih banyak daripada angka yang diklaim oleh otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP, partai berkuasa di Taiwan)," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China (MND), Kolonel Senior Tan Kefei, di laman resmi MND yang dipantau ANTARA di Beijing, Jumat.
DPP belum lama ini menyatakan telah banyak mendapatkan ancaman dari daratan China dengan adannya 940 pesawat tempur yang diidentifikasi milik PLA terbang di atas wilayah Taiwan sepajang 2021.
Jumlah tersebut menurut DPP dua kali lipat dari kekuatan yang sama selama dua tahun 2019 dan 2020.
Namun Tan tidak menyebutkan angka pasti kekuatan militer udaranya ke Selat Taiwan itu.
Ia hanya menyatakan bahwa pengerahan kekuatan militer tersebut sebagai bagian dari tugas menjaga kedaulatan negaranya.
Tujuan PLA hanya menggagalkan rencana pihak-pihak yang menentang prinsip Satu China oleh kelompok separatis di Taiwan dan kekuatan asing, demikian Tan.
"PLA akan tetap teguh menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," ujarnya.
Pihaknya juga akan mengambil tindakan konkret demi melindungi kesejahteraan masyarakat di kedua belah pihak.
Sepanjang 2021, militer China telah beberapa kali melakukan patroli di sekitar Taiwan dengan mengerahkan pesawat pengebom, pesawat mata-mata, dan jet tempur.
PLA juga beberapa kali mengerahkan pasukan untuk bersama-sama mendukung patroli tersebut.
Otoritas China mengklaim Taiwan bagian tak terpisahkan dari negaranya sebagaimana prinsip Satu China.
Pengerahan pesawat tempur China 940 unit lebih banyak daripada data Taiwan
Tujuan PLA hanya menggagalkan rencana pihak-pihak yang menentang prinsip Satu China oleh kelompok separatis di Taiwan dan kekuatan asing, demikian Tan.